
Purbaya Mau Turunkan PPN, Bos Toyota Langsung Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mendapat respons dari kalangan pelaku industri otomotif. Langkah penurunan PPN bisa menjadi strategi yang pas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus tetap menjaga penerimaan negara.
Ia menilai, pendekatan yang digunakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk menurunkan PPN patut dipertimbangkan secara serius.
"Ya bagus," kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, Rabu (15/10/2025).
Pernyataan Bob ini merespons wacana yang digulirkan oleh Menkeu Purbaya soal kemungkinan menurunkan tarif PPN untuk mendorong aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.
"Jadi menurut saya harus dipelajari ya bahwa dengan menurunkan PPN itu bisa meng-create ekonomi seperti apa. Yang akhirnya meng-create revenue kepada pemerintah dan income pemerintah naik," kata Bob.
Selama ini, sektor otomotif menjadi salah satu kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjadi sektor yang sensitif terhadap perubahan kebijakan fiskal seperti tarif PPN. Stabilitas kebijakan pajak sangat menentukan dalam menjaga daya beli dan produksi industri otomotif dalam negeri.
"Sebenarnya kan pemikirannya Pak Purbaya ya seperti yang jadi opini kita sudah lama, tidak selalu menaikkan tax rate itu menaikkan revenue. Dan tidak selalu menurunkan tax rate itu menurunkan revenue," ujar Bob.
Di sisi lain, pemerintah tengah menghadapi tantangan menurunnya penerimaan pajak, sementara konsumsi rumah tangga sebagai motor utama ekonomi juga belum sepenuhnya pulih.
Meski begitu, belum ada keputusan resmi dari pemerintah soal perubahan tarif PPN ini. Namun dukungan dari pelaku industri seperti TMMIN menjadi sinyal kuat bahwa dunia usaha terbuka dengan opsi-opsi fiskal yang lebih adaptif terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Seperti diketahui, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa membuka kemungkinan insentif perpajakan, berupa penurunan tarif pajak pertambahan nilai (PPN). Sebagaimana diketahui, tarif PPN sebetulnya secara gradual mengalami kenaikan. Namun, baru kali ini Purbaya membuka peluang penurunan.
"Nanti kita lihat bisa enggak kita turunkan PPN itu untuk mendorong daya beli masyarakat ke depan. Tapi kita pelajari dulu hati-hati," kata Purbaya saat konferensi pers APBN edisi September 2025, dikutip Rabu (15/10/2025).
"Kita akan lihat seperti apa di akhir tahun, ekonominya, uang (penerimaan negara) yang saya dapat di akhir tahun karena sampai sekarang belum terlalu clear," tegasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Purbaya Bicara Soal Cara Kejar Setoran Pajak Ribuan Triliun
