Bahlil Bakal Kirim Tim Untuk Berguru Bangun PLTS Murah di India

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
10 October 2025 21:20
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberi pemaparan dalam acara detikSore on Location, Jakarta, Selasa, 7/10. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberi pemaparan dalam acara detikSore on Location, Jakarta, Selasa, 7/10. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengirim tim ke India untuk mempelajari Pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, langkah tersebut dilakukan setelah mendengar bahwa proyek PLTS di negara tersebut sangat murah.

"Di India, saya baca salah satu media, ini ada pembangunan PLTS 220 Megawatt dengan biaya hanya 3 sen," ujarnya dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di JCC Senayan, Jumat (10/10).

Menurutnya, jika hal itu diterapkan di Indonesia, maka akan memudahkan pengembangan energi hijau di Tanah Air. "Kalau itu bisa diterapkan di Indonesia, katakanlah kalau itu benar. Saya lagi mengirim tim untuk mengecek di sana. Kalau itu benar, maka saya pikir ini sebuah hal yang juga bisa kita elaborasi untuk bisa kita lakukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Bahlil menyatakan, pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga suray (PLTS) di tiap Desa dengan kapasitas hingga 1,5 Mega Watt (MW).

Kelak, kapasitas total PLTS di setiap Desa di Indonesia akan mencapai 100 Giga Watt (GW).

"Seluruh Indonesia. Kan itu program Bapak Presiden yang satu desa, 1 sampai 1,5 MW solar panel ya," kata Bahlil di sela acara 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menggenjot pembangunan PLTS hingga 2034. Hal tersebut menyusul disahkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.

Dari seluruh jenis kapasitas pembangkit energi bersih yang akan dibangun di dalam RUPTL baru, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW.

Bahlil sempat mengungkapkan rencana pembangunan PLTS dengan target 100 GW tersebut memerlukan keterlibatan para investor asing. Mengingat, kapasitas industri panel surya dalam negeri saat ini hanya sekitar 5 GW per tahun.

"Pasti (melibatkan investor asing) karena solar panel 100 gigawatt itu kan cukup besar," kata Bahlil di Istana Negara, Senin (15/9/2025).

Oleh sebab itu, pemerintah akan mencari investor asing yang bersedia turut serta menyukseskan proyek ini dan dapat berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha nasional serta BUMN, termasuk di dalamnya adalah PLN.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLTS Bakal Dibangun Besar-besaran Sampai 2034, ESDM Ungkap Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular