Surga Belanja Tas Tajur Bogor Sunyi Sepi, Pedagang Bongkar Boroknya

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
10 October 2025 09:35
Pantauan Toko-Toko Tas Legendaris di Jalan Tajur, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)
Foto: Pantauan Toko-Toko Tas Legendaris di Jalan Tajur, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)

Bogor, CNBC Indonesia - Sentra tas di kawasan Tajur, Bogor, Jawa Barat perlahan mulai ditinggalkan oleh para pelangannya sejak pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia pada Rabu (8/10/2025), dari sekitar puluhan gerai atau toko tas, hanya tersisa lima gerai yang masih bertahan.

Karyawan yang bekerja di beberapa toko tas tersebut mengungkapkan sepinya pelanggan terjadi sejak Covid-19. Selain itu, banyak tas yang kini dijual melalui marketplace atau toko online turut menjadi penyebab banyaknya toko tas di Tajur gulung tikar.

Tanto (samaran), salah satu karyawan di toko tas SKI juga mengungkapkan kondisi sudah sangat sepi sejak Covid-19.

"Sejak Covid-19, yang datang ke sini sedikit banget, sepertinya enggak ada belasan orang, memang sudah sepi banget," kata Tanto.

Bahkan ketika ditanya terkait toko-toko di Tajur, Ia mengungkapkan sudah banyak yang bangkrut sejak Covid-19.

"Sejak saat itu, banyak yang engga kuat akhirnya bangkrut, makanya yang masih buka tinggal sedikit, termasuk di sini," terangnya.

Suasana sepi toko Tas Tajur di Katulampa, Parung Banteng, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025). Barang-barang terpajang rapi tanpa pengunjung di toko (Sumber Karya Indah) SKI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Suasana sepi toko Tas Tajur di Katulampa, Parung Banteng, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025). Barang-barang terpajang rapi tanpa pengunjung di toko (Sumber Karya Indah) SKI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana sepi toko Tas Tajur di Katulampa, Parung Banteng, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025). Barang-barang terpajang rapi tanpa pengunjung di toko (Sumber Karya Indah) SKI. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Tak hanya pandemi Covid-19 saja, toko tas di Tajur juga sudah kalah saing dengan marketplace atau toko online.

"Pas Covid-19 kan orang-orang enggak boleh keluar rumah, alhasil ya mau tidak mau berbelanja online, awalnya belum terbiasa, tapi karena enggak bisa kemana-mana, akhirnya mulai terbiasa," ungkapnya.

Senada dengan Tanto, Febri (samaran), salah satu karyawan toko tas Bogor Tas mengungkapkan pandemi Covid-19 dan toko online menjadi penyebab pelanggan mulai meninggalkan toko-toko tas.

"Sepi sejak Covid-19, ditambah sekarang gampang beli di online, engga usah cape-cape ke sini lagi," ungkap Febri.

Sementara itu, Supardi (samaran), petugas keamanan di salah satu pabrik tas yang berada di Tajur, mengungkapkan era penjualan tas Tajur sudah berakhir, karena kalah saing dengan toko online.

"Mulai sepi sejak ada Covid-19. Setelah itu, orang-orang mulai terbiasa beli di online, habis dah toko-toko tas, dampaknya juga ke sini, dulu di sini masih produksi tas, sekarang cuma bisa memperbaiki tas, sudah engga sanggup produksi," kata Supardi.

Supardi sudah bekerja di pabrik tersebut selama belasan hingga puluhan tahun. Sebelum menjadi petugas keamanan, Ia sempat menjadi pekerja pabrik di bagian produksi langsung. Namun karena tak kuat lagi memproduksi, akhirnya Ia dialihkan menjadi petugas keamanan.

"Saya sudah di sini ya mungkin 20 tahunan, sempat di dalem (bagian produksi), cuma digeser jadi satpam setelah Covid-19. Sejak saat itu, sudah enggak bisa produksi lagi di sini, cuma bisa servis tas saja," lanjutnya.

Bahkan, Ia mengakui serbuan barang China juga turut mempengaruhi penjualan tas di Tajur.

"Iya betul, sejak barang China, termasuk tas masuk Indonesia, yang di sini makin terancam, juga kalah saing karena yang dari China harganya lebih murah lagi," ujarnya.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, toko-toko tas ini berada di Jalan Tajur. Hingga 2015, di Jalan Tajur ini berdiri sekitar 40 toko tas dengan skala bisnis menengah sampai besar. Kemudian berkurang menjadi 20 dan kini hanya tersisa sekitar 10 toko yang masih bertahan.

Jalan Tajur Bogor juga dulunya rawan titik macet terutama di akhir pekan karena banyaknya angkot yang ngetem di depan toko tas hingga menjadi parkir bus pariwisata. Banyak wisatawan lokal terutama dari Jakarta dan daerah sekitar Bogor yang mengunjungi kota Bogor bahkan hanya untuk berburu tas bikinan lokal tajur ini. Salah satu pabrik tas yang terkenal yang justru terletak di daerah Katulampa - Bantar kemang adalah Sumber Karya Indah (SKI). Pabrik ini juga menggabungkan belanja tas dengan pusat rekreasi keluarga. Selain SKI banyak juga outlet-outlet dari pengrajin rumahan kecil menghiasi daerah Tajur dan daerah sekitar tajur lainnya.

Kini kondisinya berbanding terbalik menjadi sunyi sepi dan tak ada lagi kemacetan. Hanya beberapa toko tas yang masih bertahan, meski hampir tak ada yang pengunjung yang datang. Beberapa toko tas masih bertahan seperti Bogor Tas, Sumber Tas Tajur, SKI Tajur, dan Donatello. Sedangkan sisanya, termasuk Terminal Tas sudah gulung tikar. Adapun untuk Terminal Tas, kini rukonya dikabarkan akan tergantikan oleh toko mebel dan 2 toko lainnya yaitu Tas Tajur 33, Dunia Tas, hingga Pusat Tas Tajur sudah tutup.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Satu per Satu Pelanggan Bisnis Ini Seperti Mendadak Hilang, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular