
Netanyahu Makin Tak Dipercaya Israel, 2 Hal Bisa Buat Segera Lengser

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu semakin kuat. Dua survei terbaru menunjukkan kepercayaan publik terhadapnya anjlok dan dukungan untuk melanjutkan perang di Gaza kian menurun tajam.
Menurut jajak pendapat Israel Democracy Institute (IDI), sebanyak 66% warga Israel menilai sudah waktunya menghentikan perang di Gaza. Angka itu naik 13 poin persentase dibandingkan hasil tahun lalu.
Hanya 27% yang berpendapat sebaliknya. Sementara 7% lainnya tidak yakin.
"Data ini menunjukkan kelelahan publik terhadap kebijakan pemerintah dan keraguan besar terhadap kemampuan Netanyahu menyelesaikan krisis," kata analis politik IDI Dr. Tamar Hermann, dikutip dari rilis survei Rabu (8/10/2025).
"Mayoritas responden menganggap perang yang berlarut-larut justru membahayakan keselamatan para sandera yang masih ditahan Hamas."
Tak hanya soal perang, publik juga mulai kehilangan kepercayaan terhadap Netanyahu. Survei IDI menunjukkan 64% warga Israel menilai Netanyahu harus bertanggung jawab atas serangan Hamas 7 Oktober 2023 yang menewaskan ribuan orang.
Dari jumlah itu, 45% ingin ia mundur segera. Sementara 19% berharap pengunduran diri dilakukan setelah perang berakhir.
Tekanan politik ini memperkuat spekulasi bahwa Netanyahu bisa lengser dalam waktu dekat. Terutama jika perang di Gaza terus berlanjut tanpa kejelasan hasil.
Sebelumnya akhir pekan, ribuan warga Israel menyerukan ke pemerintah agar segera mengakhiri perang. Banyak demonstran menunjukkan ketidakpercayaan ke Netanyahu, dan tuduhan bahwa ia akan menggagalkan kesepakatan damai, seperti yang dilakukan sebelumnya pada masa lalu.
Ini terjadi persis sebelum dimulai kembali negosiasi damai Gaza, di Mesir, antara Hamas dan Israel, Senin. Negosiasi ini menggunakan proposal terbaru berisi 20 poin dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Perang Israel ke Gaza sendiri sudah memakan korban 67.000 jiwa lebih di Gaza. Namun di tengah situasi geopolitik yang masih panas, cadangan devisa Israel justru terus mencatatkan peningkatan signifikan dan bahkan menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah.
(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Setuju Gencatan Senjata, Ini Jawaban Israel dan AS
