
Trump Unggah Video Musik AI, Sindir Demokrat soal Anggaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bikin heboh. Ia membagikan video musik berbasis kecerdasan buatan (AI) di platform Truth Social yang menampilkan Russell Vought, Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB), sebagai "Malaikat Maut".
Melansir Newsweek, Trump mengunggah video musik itu pada Kamis (2/10/2025) waktu setempat. Video ini muncul di tengah kebuntuan anggaran yang membuat pemerintah AS mengalami penutupan sebagian.
Dalam klip tersebut, Malaikat Maut digambarkan berjalan di Washington D.C., sebelum identitasnya terungkap sebagai Vought. Lagu yang dipakai merupakan versi ulang dari "(Don't Fear) The Reaper" milik Blue Öyster Cult, dengan lirik baru yang menyebut Vought sebagai pencabut nyawa bagi Partai Demokrat.
"Russ Vought adalah si pencabut nyawa, ia memegang pena, dana, dan otak. Demokrat, kalian bayi, ini dia si pencabut nyawa," demikian lirik yang dinyanyikan band beranggotakan versi AI Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan sejumlah kerangka.
Video itu diproduksi oleh "Dilley 300 Meme Team," kelompok pembuat konten pro-Trump. Trump sendiri menyebut ia segera bertemu dengan Vought untuk membahas pemangkasan lembaga federal yang dianggap sebagai "penipuan politik" di tengah penutupan pemerintah.
Trump juga menyebut penutupan pemerintah sebagai "kesempatan" untuk "membersihkan staf yang tidak produktif." Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa ia mempertimbangkan pemangkasan besar-besaran pegawai federal jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Russell Vought dikenal sebagai salah satu arsitek Proyek 2025, sebuah dokumen setebal 900 halaman yang diterbitkan Heritage Foundation. Rencana konservatif itu mendorong pengurangan birokrasi federal dan promosi nilai keluarga tradisional. Meski begitu, dalam masa kampanye 2024, Trump sempat menjauhkan diri dari proyek itu dengan berkata: "Saya tidak tahu apa-apa tentang Proyek 2025."
Hingga kini, baik Partai Demokrat maupun Republik belum mencapai kesepakatan anggaran. Penutupan pemerintah AS diperkirakan akan terus berlanjut dengan risiko ekonomi dan sosial yang makin dalam.
(tfa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Dulu Mesra Sekarang Rungkad, Trump Mulai Ancam Elon Musk Ini
