Internasional

Zelensky Blak-blakan Sebut Putin Mau Invasi Negara Lain, Siapa?

luc, CNBC Indonesia
29 September 2025 21:10
Kombinasi foto menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP via Getty Images)
Foto: Kombinasi foto menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan peringatan keras bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana memperluas agresinya ke negara Eropa lain, bahkan sebelum perang di Ukraina berakhir. Ia juga menuduh Moskow tengah menguji pertahanan NATO lewat serangkaian pelanggaran udara menggunakan pesawat tempur dan drone di beberapa negara kawasan.

Berbicara di Kyiv usai pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Zelensky menegaskan Rusia sedang menyiapkan konflik yang lebih besar.

"Putin tidak akan menunggu menyelesaikan perang di Ukraina. Ia akan membuka arah lain. Tidak ada yang tahu di mana. Itu yang dia inginkan," ujarnya, dilansir The Guardian, Senin (29/9/2025).

Zelensky mengatakan Kremlin secara sengaja menguji kemampuan Eropa dalam melindungi ruang udara mereka. Ia merujuk pada laporan munculnya drone Rusia di Denmark, Polandia, dan Rumania, serta insiden pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet tempur Moskow.

"Eropa sedang diperiksa kapasitasnya," katanya, seraya menambahkan bahwa pada Jumat malam drone juga terlihat di atas pangkalan militer Denmark, sementara Sabtu malam giliran pangkalan militer Norwegia yang diganggu.

Awal bulan ini, lanjut Zelensky, Ukraina mendeteksi 92 drone melaju ke arah Polandia secara "terkoordinasi". Sebagian besar berhasil dicegat, namun 19 unit masuk ke wilayah Polandia dan empat di antaranya ditembak jatuh oleh pasukan setempat.

"Saya tidak sedang membandingkan kekuatan kami. Kami berada dalam perang, sementara mereka [Polandia] tidak," ucap Zelensky.

Sebagai bentuk antisipasi, Zelensky mengungkapkan bahwa sejumlah perwakilan negara akan berkunjung ke Ukraina untuk menerima pelatihan praktis mengenai cara menghadapi serangan udara Rusia. "Kami siap berbagi pengalaman kami," katanya.

Namun ia juga menyinggung bahwa pemerintah negara-negara Uni Eropa masih kesulitan menghadapi ancaman baru ini, yang makin kompleks dan berbahaya.

Komentar Zelensky muncul setelah ia menyebut pertemuannya dengan Trump berlangsung "sangat baik". Usai pertemuan, Presiden AS itu menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina mampu merebut kembali seluruh wilayah yang hilang sejak 2022, dengan dukungan Eropa dan NATO.

Trump juga menyindir kondisi Moskow dengan menyebut ekonomi Rusia tengah berada dalam masalah besar, sementara militernya hanyalah "macan kertas". Zelensky menilai perubahan nada Trump terhadap Ukraina terjadi karena ia sudah menjelaskan realitas di medan perang.

"Saya memberitahunya bahwa apa yang mereka sebut kemajuan Rusia seringkali hanya bersifat sementara. Itu bukan keberhasilan, melainkan kehadiran yang sementara saja," tegasnya.

Menurut Zelensky, Trump kini memiliki lebih banyak "keyakinan" terhadap Ukraina, dan mulai menyadari bahwa Rusia memperlakukan dirinya maupun pihak lain dengan "tidak hormat".

Ketika ditanya mengenai laporan bahwa ia meminta Washington mengirimkan rudal jelajah Tomahawk yang mampu menghantam Moskow, Zelensky enggan berkomentar. "Itu isu yang sensitif," katanya singkat.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Rusia-Ukraina Mau Tamat, Zelensky Bakal "4 Mata" dengan Putin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular