RI Nambah Lebih 10% Saham di Freeport, BUMD Papua Akan Kebagian Jatah

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
26 September 2025 14:52
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Dok. Biro KLIK Kementerian ESDM)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Dok. Biro KLIK Kementerian ESDM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto meminta pemerintah untuk bernegosiasi dengan Freeport-McMoRan untuk mengakuisisi tambahan lebih 10% saham pihak Indonesia di PT Freeport Indonesia.

Seperti diketahui, sejak 2018 lalu Indonesia melalui Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID telah memiliki 51,23% saham di PT Freeport Indonesia. Adapun 48,77% saham selebihnya masih dimiliki oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat Freeport-McMoRan (FCX).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, bila Indonesia menambah lebih 10% saham di PT Freeport Indonesia ini, maka sebagian saham tersebut akan diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua.

"Kami telah melaporkan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden sudah memberikan arahan di mana salah satu tawarannya adalah ada penambahan saham di atas 10%. Dan pemerintah sedang bernegosiasi," ungkapnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/09/2025).

"Dan ini saham ini adalah sebagian dikasih kepada BUMD Papua. Dan ini terjadi nanti di Pasca 2041," ujarnya.

"Dan ini supaya apa? Supaya eksplorasi bisa dilakukan. Nah tahapan-tahapan ini yang sekarang kita lakukan. Nah nanti kalau sudah selesai, saya rencana mungkin di awal di Oktober, baru kami akan melakukan rapat final dengan pihak Freeport," jelasnya.

Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani menyebut rencana penambahan saham lebih dari 10% Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI) hampir rampung. Bahkan, pihaknya menargetkan tambahan saham Indonesia di PT Freeport Indonesia ini bisa mencapai 12%.

Ia pun memastikan pemerintah tidak akan mengeluarkan dana sedikitpun untuk rencana penambahan saham lebih dari 10% tersebut.

"Free of charge, mantep kan," kata Rosan ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Rosan menargetkan, pemerintah dapat menambah kepemilikan saham di PTFI sebesar 12%. Namun, proses ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo Subianto.

"Dalam waktu dekat sedang menunggu arahan dari Bapak Presiden," kata Rosan.

"Saya target malah 12%," ujarnya saat ditanya apakah Presiden setuju akuisisi saham PTFI ini lebih dari 10%.

Seperti diketahui, pada 2018 lalu Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia sebesar 51,23% melalui Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).

Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%. Sementara 48,77% saham lainnya dimiliki oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoRan (FCX).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Besar Freeport Turun Gunung Pastikan Operasi Smelter Lebih Cepat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular