Internasional

Rusia Tiba-Tiba Kirim Jet Tempur ke Iran, Bantu Gempur Israel?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 September 2025 22:00
INFOGRAFIS, Mengintip Kecanggihan Sukhoi Su-35
Foto: Jet tempur Rusia (Infografis/Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jet tempur MiG-29 Rusia telah mendarat di Iran. Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Keamanan Nasional parlemen, Abolfazl Zohrevand, dikutip Newsweek Kamis (25/9/2025).

Zohrevand mengatakan MiG-29 merupakan "solusi jangka pendek" sementara Teheran menunggu jet Sukhoi Su-35 yang lebih canggih.Ini menandakan dorongan yang lebih luas untuk memperkuat kemampuan militernya.

"Setelah sistem ini sepenuhnya terpasang, musuh kita akan memahami bahasa kekuatan," kata Zohrevand kepada media lokal, menyoroti tekad Teheran untuk memproyeksikan kekuatan sementara kekuatan regional dan global mengamati dengan saksama.

Menyusul bentrokan baru-baru ini dengan Israel, Zohrevand menekankan bahwa jet MiG-29 merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat kemampuan udara Iran secara cepat. Pesawat tersebut berfungsi sebagai langkah sementara hingga Su-35 tiba, meskipun Moskow belum secara resmi mengonfirmasi pengiriman apa pun.

"Jet tempur MiG-29 Rusia telah tiba di Iran dan ditempatkan di Shiraz sementara jet Sukhoi Su-35 juga sedang dalam perjalanan," kata Zohrevand.

Ia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara HQ-9 China dan sistem S-400 Rusia dipasok ke Iran "dalam jumlah yang signifikan". Iran telah lama berjuang untuk memodernisasi angkatan udaranya, yang masih sangat bergantung pada jet buatan AS yang dibeli sebelum revolusi 1979, ditambah dengan sejumlah kecil pesawat Rusia dan platform yang ditingkatkan di dalam negeri.

Kerentanan negara itu terungkap awal tahun ini ketika serangan Israel menghancurkan sistem pertahanan udara S-300 terakhir yang dipasok Rusia, yang diperoleh Teheran pada tahun 2016. Ini meninggalkan celah yang signifikan dalam jaringan pertahanannya.

Sebagai kompensasinya, Iran telah memperkuat pertahanan udara dalam negerinya dengan mengembangkan rudal darat-ke-udara jarak jauh Bavar-373. Ada juga sistem rudal Khordad dan Sayyad, sistem pertahanan rudal anti-balistik jarak jauh Arman, dan rudal darat-ke-udara jarak jauh S-200 Ghareh.

Selain pengembangan militernya, Iran berupaya memanfaatkan kapabilitasnya yang terus berkembang secara diplomatis. Merujuk pada perjanjian Kairo yang ditandatangani awal tahun ini dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Zohrevand menggambarkan akuisisi baru-baru ini sebagai "kartu kemenangan" di saat kekuatan-kekuatan Eropa mempertimbangkan untuk menerapkan kembali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran.

"Kita seharusnya tidak memandang ini secara negatif; ini memperkuat posisi kita," tegasnya, seraya menunjukkan bahwa Teheran memandang peningkatan kapabilitas udara dan rudalnya sebagai pencegah sekaligus alat untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi internasional," tegasnya.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh Saat Mengadang Serangan Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular