
Petaka Maut Hantam 3 Tetangga RI, Jutaan Dievakuasi-Kota Hancur Lumpuh

Jakarta,CNBC Indonesia - Petaka menghantam tiga tetangga RI. Topan Super Ragasa membuat evakuasi massal serta kota-kota lumpuh dan hancur.
Di China, hampir 2 juta orang di China Selatan dievakuasi massal, Rabu. Topan Super Ragasa juga melumpuhkan pusat keuangan China, Hong Kong.
Di Taiwan, banjir menghancurkan jembatan, menewaskan 14 orang dan membuat 33 orang hilang. Topan juga menerjang pulau-pulau terpencil di Filipina, membuat delapan orang tewas.
Lalu bagaimana buruknya petaka ini di masing-masing negara? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Kamis (25/9/2025).
China
Dua wilayah China, yakni China bagian selatan dan Hong Kong lumpuh akibat Topan Super Ragasa. Namun saat ini, topan mulai melemah.
Mengutip AFP, ratusan ribu orang di China selatan membersihkan wilayah di Provinsi Guangdong. Di sana, Topan Super Ragasa merobohkan pohon, menghancurkan pagar, dan menghancurkan rambu-rambu bangunan.
Ragasa melanda Guangdong, rumah bagi puluhan juta orang, dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer (90 mil) per jam, hari Rabu. Di titik terdampak di sekitar kota Yangjiang pada hari Kamis, foto-foto memperlihatkan bagaimana pohon-pohon tumbang sementara rambu-rambu jalan dan puing-puing berserakan di jalan-jalan.
Hujan ringan dan angin sepoi-sepoi masih terasa sementara warga bekerja membersihkan kerusakan. Namun pihak berwenang belum melaporkan adanya korban jiwa terkait badai
Di Hailing, sebuah pulau yang dikelola oleh Yangjiang, petugas bantuan berusaha membersihkan pohon besar yang tumbang di jalan lebar. Mobil-mobil melaju di jalan berlumpur untuk menghindari reruntuhan sementara tim bekerja memotong dahan-dahan.
Sebuah restoran makanan laut mengalami kerusakan parah. Atap belakangnya runtuh total atau sebagian terkikis seluruhnya.
"Anginnya sangat kencang, Anda bisa melihatnya menghancurkan semuanya," kata pekerja restoran Lin Xiaobing, (50).
"Tidak ada listrik (di rumah)," katanya sambil membantu membersihkan kekacauan di dalam restoran, yang lantainya tertutup air, lumpur, dan puing-puing.
"Saat ini, beberapa rumah masih memiliki listrik dan yang lainnya tidak."
Pulau ini merupakan tempat liburan yang populer. Banyak penduduk setempat bergantung pada industri pariwisata untuk mencari nafkah.
"Saya ada di dalam (ketika topan datang), saya tidak berani keluar," kata Zeng Jitan.
"Badai itu sangat kuat. Saya takut semuanya akan hancur."
![]() Orang-orang menantang angin kencang saat Topan Super Ragasa mendekat, di Hong Kong, Cina, 24 September 2025. (REUTERS/Tyrone Siu) |
Sementara itu di Hong Kong, otoritas mengatakan 101 orang dirawat di rumah sakit umum akibat luka-luka yang diderita selama topan tersebut hingga Rabu malam. Lebih dari 900 orang mengungsi di 50 tempat penampungan sementara di seluruh kota.
Pusat keuangan China tersebut mencatat ratusan pohon tumbang dan banjir di beberapa permukiman. Banyak gedung tinggi di kota tersebut bergoyang dan berderak tertiup angin kencang.
"Sekitar 1.000 penerbangan terdampak oleh Ragasa," kata otoritas bandara pada Rabu malam, seraya menambahkan bahwa mereka berharap dapat kembali beroperasi normal dalam dua hari ke depan.
Peringatan topan tertinggi diturunkan di Hong Kong pada Rabu sore setelah berlaku selama 10 jam 40 menit, waktu terlama kedua dalam catatan kota tersebut. Badan Meteorologi Hong Kong menempatkan badai ini sebagai yang terkuat di Pasifik barat laut tahun ini.
![]() Topan Super Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia tahun ini, menerjang Hong Kong, Rabu (24/9/2025). (via REUTERS/Video obtained by Reuters) |
Taiwan
Topan Super Ragasa di Taiwan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya ketika danau jebol di wilayah timur Hualien. Para pejabat yang pada Rabu malam merevisi jumlah korban tewas dari 17 setelah mengeliminasi kasus duplikasi.
"Dua puluh dua orang masih hilang pada Kamis sore," kata pihak berwenang.
Diketahui, danau jebol pada hari Selasa dan menyebabkan banjir bah. Banjir menghanyutkan sebuah jembatan dan menyapu kota Guangfu, meninggalkan jejak lumpur tebal.
Mobil-mobil dan skuter yang rusak tergeletak di pinggir jalan atau saling menumpuk akibat banjir, sementara perabotan berserakan di sepanjang jalan.
Warga mengatakan lumpur terlalu berat untuk dibersihkan sendiri, dengan bantuan tambahan untuk pembersihan yang diperkirakan akan dilakukan pada hari Kamis.
"Hampir semuanya hancur... tiga unit pendingin, dua kios, mesin, oven, bahkan kulkas rumah tangga," kata Chuan Kun-jui, seorang tukang daging setempat, sambil menyekop lumpur lengket di dekat kios tokonya yang runtuh.
Sekitar 1.200 orang mengungsi di tempat penampungan. Bahkan hampir 3.300 orang telah dievakuasi dari daerah sekitar danau.
Di sebuah tempat penampungan gereja, warga mengantre untuk mendapatkan kotak makan siang di pintu masuk. Di dalam, para penatua beristirahat di bangku kayu sementara anak-anak bermain.
"Ini malam kedua kami di sini. Nyaman atau tidak... aman saja sudah cukup, tidak masalah di mana kami tidur," kata Kaniw ‧ Looh, seorang penatua gereja berusia 64 tahun.
"Masyarakat tangguh. Ketika (bencana) datang, kami saling menjaga dan membantu," ujarnya.
Di wilayah sekitar danau penghalang, 3.285 orang dievakuasi dan sekitar 1.200 orang tinggal di tempat penampungan.
"Ketinggian air di danau telah turun drastis setelah kehilangan sekitar tiga perempat airnya akibat luapan air," kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional, menyebabkan lebih dari 4.000 orang di wilayah tersebut kehilangan pasokan air.
"Seluruh kota masih kekurangan air, kami bertahan hidup dengan air hujan dan air minum kemasan," ujar Shih Hui-mei, 54, seorang relawan bantuan.
Maggie Huang, yang mengelola bisnis pariwisata lokal, mengatakan keran-keran air di kota itu kering dan tangki air gereja pun habis. Menurutnya tidak ada yang bisa mandi.
"Tidak ada air sama sekali," katanya.
Ia mengatakan ia akan tidur semalaman bersama suami dan anak remajanya di gereja, sebelum memeriksa rumahnya dan menemukan ke mana mobilnya hanyut. Menurutnya semua orang ingin pulang.
"Ini rumah kami. Ke mana lagi kami bisa pergi?," ujarnya.
![]() Mobil-mobil yang rusak tergeletak, menyusul banjir yang dibawa oleh Topan Super Ragasa di Hualien, Taiwan, 24 September 2025. (REUTERS/Ann Wang) |
Filipina
Filipina sebenarnya sudah merasakan Topan Super Ragasa pada hari Senin. Angin kencang maksimum mencapai 205 kilometer per jam di pusat badai pada pukul 23.00 Minggu, dengan hembusan mencapai 250 kilometer per jam saat bergerak menuju negara kepulauan tersebut.
Pemerintah Filipina menutup kantor dan sekolah pada hari Senin di Metro Manila. Langkah ini diikuti 29 provinsi lain.
"Para pejabat setempat tidak boleh membuang waktu untuk mengevakuasi keluarga dari zona bahaya", ujar Menteri Dalam Negeri Jonvic Remulla dalam sebuah pernyataan.
Di Taiwan, pihak berwenang mengatakan hampir 300 orang akan dievakuasi dari Kabupaten Hualien di wilayah timur. Ia menambahkan bahwa angka tersebut dapat berubah tergantung pada pergerakan topan.
"Kami memperkirakan peringatan topan darat akan dikeluarkan malam ini... dan besok pagi pukul 6 pagi topan akan mendekati lepas pantai Taiwan," kata Badan Meteorologi Pusat.
Filipina adalah daratan besar pertama yang menghadapi sabuk siklon Pasifik, dan negara kepulauan ini dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang membuat jutaan orang di daerah rawan bencana berada dalam kondisi kemiskinan yang terus-menerus. Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat seiring dengan pemanasan global yang sebagian disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
![]() Hujan lebat imbas Topan Super Ragasa, di Apalit, Provinsi Pampanga, Filipina, Selasa (23/9/2025). (REUTERS/Lisa Marie David) |
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petaka Baru Hantam Taiwan, 4 Tewas-6.000 Orang Dievakuasi
