
Video: BGN: Program MBG Gairahkan Petani Pisang, Peternak Ikan & Ayam
Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana memastikan pelaksanaan dan pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditujukan untuk menyelamatkan generasi mendatang dan menciptakan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
MBG diharapkan dapat mengatasi persoalan pemenuhan gizi anak Indonesia utamanya 60% anak dari keluarga miskin dan rentan miskin yang belum bisa mengakses menu gizi seimbang yang tersebar di daerah padat penduduk seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga sebagian DKI Jakarta
Dalam menghadapi berbagai kasus keracunan program MBG, BGN terus memperkuat pengawasan internal dan eksternal yang bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah hingga Ombudsman.
Saat ini BGN hampir memasak 1 Miliar porsi masakan dalam 9 bulan berjalan, meski menghadapi tantangan terkait 4.711 kasus gangguan kesehatan. BGN juga memastikan gizi dalam makanan MBG harus memenuhi standar kualitas gizi dengan harga bahan baku yang disesuaikan dengan wilayah.
Sementara terkait penyerapan anggaran MBG, BGN terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan RI dalam pengelolaan anggaran MBG. Dimana besaran penyerapan MBG berkorelasi dengan jumlah penerima manfaat, jika target 10.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di September maka anggaran Rp 10 Triliun di Oktober 2025 bisa diserap.
Ditargetkan pembentukan setiap SPPG akan mempekerjakan 50 yakni 3 pegawai BGN dan 47 relawan orang dengan 15 suplier bahan pangan yang mempekerjakan100 penduduk lokal. Sehingga MBG akan menciptakan ekonomi baru di kawasan SPPG mulai dari petani padi, petani pisang, peternak ayam hingga ikan bandeng.
Seperti apa perkembangan program MBG? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 25/09/2025)
-
1.
-
2.
-
3.