
Truk Impor China Mulai Makan Korban di RI, Penjualan Merek Ini Ambruk

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengakui bahwa kehadiran truk impor dari China mulai mengganggu penjualan kendaraan komersial dalam negeri. Produsen kendaraan asal Jepang ini menyebut tren tersebut berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan, terutama dalam mempertahankan pangsa pasar di tengah kompetisi yang semakin ketat.
"Kita terdampak dengan kehadiran truk China, kalau ada brand lain masuk kita very welcome, kita bersaing sehat, tapi bapak ibu tahu gimana masuknya truk China ini," ujar Head of Communication Management Division IAMI, Puti Annisa Moeloek, dalam keterangannya kepada media, Selasa (23/9/2025).
Masuknya impor truk China menjadi kekhawatiran pabrikan dalam negeri karena menggerus pasar, utamanya di sektor pertambangan. Meski menghadapi tekanan, Isuzu tetap berupaya menjaga stabilitas performa bisnis.
"Penjualan memang mengalami penurunan, kita coba kerja keras membuat penjualan lebih baik lagi, tapi saat ini kami maintain market share 28,4%, target kami di 2025 berusaha di angka 30%," lanjut Annisa.
Peluang perbaikan industri kendaraan komersial juga dilihat dari sisi makroekonomi. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia baru-baru ini dinilai sebagai sinyal positif yang bisa memicu pemulihan sektor transportasi dan logistik.
![]() Isuzu Terang-Terangan Akui Terganggu Impor Truk China, Penjualan Ambruk 28% Lebih. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
"Penurunan suku bunga BI rate memberi sinyal positif, di Isuzu kami supporting untuk industri yang lain, target industri kami seperti transportasi logistik, dengan stimulus mereka bisa berjalan, ini akan berefek ke kami, jika ekonomi berjalan maka bisa memberi efek ke kami," jelasnya.
Isuzu juga menyoroti pentingnya peran pembiayaan dalam mendorong penjualan kendaraan komersial. Ia menilai pengadaan unit kendaraan masih bergantung pada fasilitas kredit.
"Kendaraan komersial 90 atau 95% butuh pembiayaan untuk pengadaan unit, jadi harapan kami pembiayaan lebih berjalan," ujarnya.
Sebagai upaya diversifikasi pasar, Isuzu juga memanfaatkan pasar ekspor ke lebih dari 20 negara, angka ekspor Isuzu Januari-Agustus 2025 mengalami kenaikan ke lebih dari 6000 unit, sedangkan periode yang sama tahun lalu penjualan ekspor hanya 5.086 unit.
"Penambahan ekspor baru Afrika Selatan dan Suriname," sebut Annisa.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Orang RI Masih Suka Mobil Bensin Ketimbang Listrik, Ini Alasannya
