
Prabowo Minta Target Swasembada Pangan Jadi Setahun-Amran Kena Vertigo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku ketika ditanya target swasembada pangan oleh Presiden Prabowo Subianto. Amran sebelumnya diberi target awal untuk mencapai swasembada pangan selama empat tahun.
Namun seiring berjalannya waktu, target selalu berubah dan kini Prabowo menargetkan swasembada pangan harus terealisasi dalam setahun.
"Awalnya kami diberi target Bapak Presiden soal swasembada pangan itu 4 tahun. Setelah 21 hari, beliau pidato di APEC dan G20, berhasil berubah target menjadi 3 tahun. Setelah 45 hari, beliau balik ke Indonesia, saya dipanggil menghadap jam 4 sore. Pak Mentan, bisa tidak swasembada 1 tahun? Kita mau bilang apa lagi? Kita sudah Menteri, tidak mungkin aku pertimbangkan. Atau kami usahakan. Maka saya jawab, ya Pak, siap 1 tahun," kata Amran dalam paparannya di rapat koordinasi (Rakor) Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Perkebunan di kantor Kementerian Pertanian, Senin (22/9/2025).
Setelah dirinya mengiyakan permintaan Prabowo, dirinya mengaku mengalami vertigo karena memikirkan bagaimana cara agar swasembada pangan dapat terpenuhi satu tahun.
"Begitu kami sampaikan bahwa siap swasembada pangan 1 tahun, masuk Ramadan, H-2, kami kena vertigo. Muter ini kepala, 7 jam kami dirawat baru bisa bangun. Jadi itulah akibat tekanan. Jadi orang yang mau berhasil ternyata butuh tekanan," lanjut Amran.
Untuk mencapai target tersebut, Kementan melalukan kerja sama antara TNI, Polri, Bulog, hingga masyarakat. Alhasil, Indonesia berhasil menorehkan rekor baru dalam hal stok beras, di mana pada pertengahan tahun ini, stok beras nasional berhasil mencapai 4,2 juta ton.
"Berkat ini, salah satu capaian kita yang menggembirakan adalah stok beras kita tertinggi selama 59 tahun. Dulu kita impor, kini kita bisa stok hingga 4,2 juta ton. Itu semua karena kebijakan Bapak Presiden, gagasan besar Bapak Presiden," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, sektor pertanian juga berhasil tumbuh 10,52% hingga pertengahan 2025.
"Kemudian kita lihat lagi, PDB kita, dari pertanian, tertinggi selama merdeka. Pertama dalam sejarah sektor pertanian tumbuh 10,52%," jelasnya.
Masih soal beras, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional pada Oktober dapat mencapai 31 juta ton. Pada 2024 saja, produksi beras sudah mencapai 28 juta ton.
"Lalu dari BPS, Bapak Ibu sekalian, sampai Oktober 2024, produksi beras sudah mencapai 28 juta ton, 28, 28. Di Oktober 2025, bisa capai 31 juta ton. Artinya ada surplus 3 juta ton," ungkapnya lagi.
Dari data internasional, Amran mengungkapkan United States Departement of Agriculture (USDA) memprediksi produksi beras Indonesia di 2025 mencapai 34,6 juta ton, melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 32 juta ton.
Begitu juga Food and Agriculture (FAO), yang memprediksi produksi beras RI mencapai 35,6 juta ton pada tahun ini.
"FAO juga merilis, lompatan kita sekarang ini adalah tertinggi nomor 2 dunia setelah berhasil. Lompatannya produksi kita. Dan Indonesia masuk pemain utama pangan Dunia. Begitu juga USDA," ujarnya lagi.
Amran menyebut keberhasilan tersebut merupakan buah dari perjuangan keras semua pihak, terutama yang berkaitan dengan pertanian.
"Ini hasil kerja kita semua. Akhirnya kita bisa mencapai keberhasilan ini," pungkasnya.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minta HKTI Dukung Prabowo, Amran Ramal Nasib Pertanian RI Jadi Begini
