Pasokan BBM SPBU Swasta Ditargetkan Masuk Dalam Waktu 7 Hari

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
19 September 2025 16:51
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik badan usaha swasta ditargetkan masuk dalam waktu tujuh hari ke depan.

Mulanya, Bahlil menyampaikan, terdapat empat kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat antara Badan Usaha Swasta dan juga Pertamina. Diantaranya adalah: Swasta menyetujui kolaborasi dengan Pertamina, dengan syarat harus berbasis base fuel atau BBM murni tanpa campuran.

"Kalau awalnya Pertamina mau jual jadi 'teh'. Katanya air panas aja. Nanti dicampur di tangki masing-masing. Dan ini sudah disetujui," terang Bahlil dalam Konfrensi Pers, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/9/2025).


Kesepakatan lainnnya adalah menyangkut kualitas yang mana akan ada joint surveyor. Adapun joint surveyor tersebut sama-sama disetujui oleh kedua belah pihak.

Kemudian, menyangkut harga, pemerintah dan Pertamina mau harga harus fair dan tidak ada yang dirugikan. "Sama-sama cengli, harus terbuka dan ini sudah open book dan setuju," tegas dia.

Nah, yang terakhir adalah terkait dengan suplai BBM tersebut paling lambat tersedia dalam waktu tujuh hari. "Dan kalo ditanya mulai kapan, hari ini sudah dijalankan rapat teknis, paling lambat 7 hari barang sudah masuk di Indonesia," tegas Bahlil.

Bahlil menekankan, bahwa stok BBM nasional masih cukup untuk 18-21 hari. Namun memang, untuk SPBU swasta itu cadangannya sudah menipis.

Namun permintaan tambahan impor ini tidak bisa diizinkan karena SPBU swasta tersebut telah mendapatkan kenaikan kuota impor 10% dibandingkan realisasi impor pada 2024 lalu.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Migrasi Besar-Besaran Penikmat BBM Subsidi, Segini Jumlahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular