Mensesneg: Presiden Masih Pertimbangkan Hadir ke Sidang Umum PBB di AS

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 September 2025 18:10
Riyad H. Mansour, Pengamat Tetap Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, di layar saat menyampaikan pidato kepada para delegasi setelah pemungutan suara Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, di markas besar PBB di New York City, AS, 12 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)
Foto: Riyad H. Mansour, Pengamat Tetap Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, di layar saat menyampaikan pidato kepada para delegasi setelah pemungutan suara Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, di markas besar PBB di New York City, AS, 12 September 2025. (REUTERS/Eduardo Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto masih mempertimbangkan untuk kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Rencananya Prabowo akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York, pada (23/9/2025).

"Ya memang betul ada undangan kepada bapak presiden untuk menghadiri sidang umum PBB di New York," kata Prasetyo Hadi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025).

Rencananya Presiden akan berangkat malam ini melalui Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Namun menurut Prasetyo presiden saat ini masih mempertimbangkan untuk hadir.

"Dan beliau sedang mempertimbangkan untuk hadir. Karena berdasarkan informasi juga pak presiden diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato," kata Prasetyo.

"Kami kira ini juga sebuah penghormatan kepada bangsa Indonesia kalau bapak presiden kemudian memutuskan berkenan untuk hadir," katanya.

Prasetyo juga belum bisa memastikan rencana Prabowo untuk bertolak ke Kanada usai dari Amerika Serikat.

"Belum tahu, nanti tunggu kalau sudah beliau memutuskan kami akan sampaikan ke publik," katanya.

Sebelumnya, Dalam forum tersebut, Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato sebagai pembicara ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.

Menurut Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat kehadiran presiden ini merupakan momen penting bagi diplomasi Indonesia di forum internasional yang berlangsung pada 9 - 30 September 2025. Tri juga mengatakan setiap kepala negara mendapatkan waktu 15 menit untuk berpidato.

"Jika sudah memasuki menit ke-12, lampu penandanya akan menjadi kuning lalu merah setelah lewat menit ke-15. Itu adalah alokasi waktu yang diberikan," jelasnya, saat press briefing, Kamis (11/9/2025).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lengkap! Ini Hitungan Besaran & Syarat Insentif PBB di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular