Motor Listrik Belum Bisa Tendang Motor Bensin, RI Perlu Tiru China?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 September 2025 15:00
Motor listrik UNITED E-MOTOR T1800 meluncur di Indonesia. (Dok: United E-MOTOR)
Foto: Motor listrik UNITED E-MOTOR T1800 meluncur di Indonesia. (Dok: United E-MOTOR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia mulai gencar mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, terutama sepeda motor listrik. Namun, peralihan dari motor konvensional ke motor listrik masih menghadapi tantangan besar. Pasalnya perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menggunakan sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) memerlukan waktu dan proses yang tidak bisa instan.

"Karena kebudayaan, kebiasaan masyarakat Indonesia dengan motor konvensional, motor minyak (bensin), jadi nggak bisa dalam sekejap mata langsung pindah ke listrik. Perlu waktu ya, itu akan berubah 3-5 tahun kemudian," kata Direktur Utama United E-Motor Stephen Mulyadi kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/9/2025).

Indonesia masih harus menghadapi sejumlah kendala dalam percepatan adopsi teknologi baru ini. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, terutama dampaknya terhadap industri sepeda motor konvensional yang telah lama mengakar di masyarakat. Demi meningkatkan penggunannya, dia mencontohkan bagaimana China yang mulai membatasi motor berbahan bakar bensin di beberapa wilayah.

"Kalau bisa seperti itu kita tentu sangat senang. Tapi efeknya mungkin ke sepeda motor konvensional, efeknya sangat berat ke mereka. Jadi masih perlu dipertimbangkan, pemerintah saya harap perlu mempertimbangkan, itu gimana caranya pemerintah perlu dipikirkan lah, saya harap bisa bertahap kepada sepeda listrik," tambahnya.

Tantangan utama yang dihadapi adalah transisi yang mempengaruhi banyak pihak, baik dari sisi pelaku industri motor konvensional, konsumen, hingga infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya listrik yang masih terbatas di beberapa daerah.

Penjualan Motor Listrik Nasional Sedang Lesu?

Namun, Stephen tetap optimistis, perubahan menuju kendaraan listrik akan terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Ia meyakini, dengan adanya dorongan dari pemerintah dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi ramah lingkungan, adopsi motor listrik akan semakin meluas.

"Itu dinamis, pasti berkembang ke sana, jadi kita ikuti perubahan-perubahan itu, bukan hanya ikuti, tapi mendorong penggunaan sepeda listrik, itu perubahan zaman, kita harus ikuti bahkan mendorong untuk berubah, walau sekarang belum begitu banyak orang pakai sepeda listrik, tapi perkembangan ke sananya pasti," ujar Stephen.

Pernyataan ini muncul di tengah penurunan penjualan motor listrik di Indonesia. Data terbaru menunjukkan, penjualan motor listrik di Tanah Air mengalami penurunan signifikan.

Ketua umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi memproyeksi penurunan penjualan sepeda motor listrik saat ini bakal anjlok hingga lebih dari 50%, ketika tahun lalu penjualan mencapai 70 ribu unit, tahun ini bakal jauh di bawah itu.

"Karena 70 ribu kemarin kan pakai subsidi. Nah sekarang kalau tidak ada subsidi anggaplah minat masyarakat turun sekitar 60-70%. Ya mungkin penjualan kisaran sekitar 25-30 ribu unit. Karena bulan berapa kemarin penjualan itu baru mencapai sekitar 11 ribu," ujar Budi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Teriak Motor Listrik Tak Laku, Sampai Minta Bantuan Ojol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular