Internasional

Awas Perang Asia, AS Pamer Rudal Ini di Jepang

tfa, CNBC Indonesia
16 September 2025 07:07
Rudal typhon. (2024 Planet Labs Inc./Handout via REUTERS/ File Photo)
Foto: Rudal typhon. (2024 Planet Labs Inc./Handout via REUTERS/ File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya memamerkan sistem rudal jarak menengah Typhon di Jepang, langkah yang berpotensi memperuncing perlombaan senjata di Asia.

Peluncur berbasis darat yang mampu menembakkan rudal jelajah Tomahawk itu ditampilkan dalam latihan tahunan Resolute Dragon, yang melibatkan 20.000 pasukan Jepang dan AS, kapal perang, serta baterai rudal. Dari Jepang, Tomahawk memiliki jangkauan cukup untuk mencapai pesisir timur China hingga sebagian wilayah Rusia.

"Dengan menggunakan berbagai sistem dan berbagai jenis amunisi, sistem ini dapat menciptakan dilema bagi musuh," ujar Kolonel Wade Germann, komandan satuan tugas pengoperasian Typhon, di Pangkalan Udara Korps Marinir Iwakuni, pada Senin (15/9/2025), seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan, kecepatan pengerahan Typhon memungkinkan AS menempatkannya di garis depan dengan cepat bila dibutuhkan.

Germann menolak menjelaskan ke mana unit Typhon akan ditempatkan setelah Resolute Dragon berakhir, serta apakah akan kembali ke Jepang. Sebelumnya, sistem ini pernah dikerahkan di Filipina pada April 2024 dan menuai kritik keras dari Beijing dan Moskow, yang menuding AS memicu perlombaan senjata di kawasan.

Analis menilai kehadiran Typhon di Jepang, yang jauh lebih dekat ke China dibandingkan Filipina atau Australia, dapat memicu reaksi lebih keras.

"Di masa lalu, pengerahan pasukan ini akan ditolak oleh birokrat DC dan Tokyo karena takut akan reaksi China. Anda bisa lihat, itu bukan masalah besar seperti lima tahun lalu," kata Grant Newsham, peneliti Forum Jepang untuk Studi Strategis sekaligus pensiunan kolonel Korps Marinir AS.

AS menyebut penempatan di Iwakuni sebagai bagian dari "Rantai Pulau Pertama", serangkaian pangkalan militer dari Jepang hingga Filipina yang ditujukan untuk membatasi ruang gerak militer China. Selain Tomahawk, Typhon juga dapat menembakkan rudal SM-6 yang dirancang menghantam kapal maupun pesawat pada jarak lebih dari 200 km.

Washington tengah mempercepat produksi senjata antikapal untuk menandingi kekuatan rudal China, yang tahun ini meningkatkan anggaran pertahanannya 7,2%. Jepang pun mengikuti tren serupa, membeli rudal Tomahawk untuk kapal perangnya dan mengembangkan rudal jarak menengahnya sendiri dalam ekspansi militer terbesar sejak Perang Dunia II.

"China tentu saja mengeluh setiap kali korban yang ditujunya bangkit dan mulai bersiap-siap untuk mengurus diri mereka sendiri," tambah Newsham.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Vs China Makin Panas, Trump Naikkan Tarif untuk Kapal Made in China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular