Pastikan Rumah Subsidi Tepat Sasaran, BP Tapera Lakukan Pengawasan Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
16 September 2025 08:00
Pekerja beraktivitas pada salah satu proyek pembangunan rumah bersubsidi di kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja beraktivitas pada salah satu proyek pembangunan rumah bersubsidi di kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kuota rumah subsidi lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2025 ditargetkan mencapai 350.000, dari sebelumnya sebanyak 220.000. Adapun realisasi hingga 15 September 2025 mencapai 175,456 unit atau 50,16% dari target sepanjang tahun.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho mengatakan BP Tapera juga memiliki concern agar yang mengakses skema FLPP tepat sasaran, pasalnya dana yang digunakan adalah dana bergulir dari pemerintah melalui APBN.

"Kami menjaga agar tepat sasaran dari sebelum akad hingga dihuni. Jadi kalau dihuni bukan oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan diberi sanksi yaitu subsidinya dicabut dan mengangsur secara komersial," ungkap Heru kepada CNBC Indonesia, dalam "Special Dialogue Merdeka Rumah" dengan tema "3 Juta Rumah Bukan Sekedar Impian", Senin (15/9/2025).

Menurut Heru, ada petugas khusus yang melakukan hal ini secara acak demi memastikan fasilitas ini tepat sasaran. Adapun sebelum akad, BP Tapera juga memastikan rumah yang diambil masyarakat sesuai spesifikasi yang diatur pemerintah dan sudah terbangun oleh pengembang.

"Ada bukti di lapangan, bank juga sudah melihat bahwa rumah bagus dan layak huni. Masyarakat juga bisa lihat langsung dan membuktikan dan diunggah, dengan cara ini terbukti keterisian rumah MBR juga makin meningkat," jelas Heru.

Hingga akhir tahun, untuk bisa mengakselerasi capaian FLPP, BP Tapera akan melakukan akad massal 25.000 unit rumah secara hybrid. Secara onsite akan dilakukan 400 unit di Cileungsi dan sisanya online di 100 titik di seluruh Indonesia.

"Insya Allah kalau terealisasi ini akan menjadi akad massal terbesar dalam sejarah," pungkas Heru.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuota Rumah Subsidi Habis, Pengembang Minta Kriteria Diperjelas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular