Internasional

Trump Ajak UE Gencet China-India dengan Tarif 100% Gegara Minyak Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 September 2025 13:45
Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Uni Eropa (UE) untuk mengenakan tarif hingga 100% terhadap India dan China atas pembelian minyak Rusia. Langkah itu disebut sebagai strategi untuk meningkatkan tekanan pada Moskow agar segera mengakhiri perang di Ukraina.

"Trump ingin UE mengambil sikap lebih keras terhadap India dan China, dua pembeli utama minyak Rusia, sebagai bagian dari upaya menutup jalur pendanaan perang Putin," ujar seorang sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, dikutip Financial Times, Rabu (10/9/2025).

Washington juga siap untuk "meniru" kebijakan tarif serupa bila Eropa mengambil langkah tersebut. Saat ini, AS telah mengenakan tarif tambahan 25% atas impor dari India, sehingga total bea masuk mencapai 50%. Namun, India menyebut tarif itu "tidak adil, tidak beralasan, dan tidak masuk akal".

Perdagangan UE dengan Rusia pada 2024 tercatat mencapai 67,5 miliar euro (Rp 1.235.000 triliun), sementara perdagangan jasa pada 2023 mencapai 17,2 miliar euro (Rp 314.093 triliun). Di sisi lain, perdagangan India dengan Rusia melonjak ke rekor US$68,7 miliar (Rp 1.126.500 triliun) hingga Maret 2025, hampir enam kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

China, sebagai pembeli minyak Rusia terbesar, sejauh ini terhindar dari tarif sekunder setelah mencapai kesepakatan dengan Washington yang memangkas bea atas produk-produknya menjadi 30%.

Desakan Trump muncul usai pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska bulan lalu. Pertemuan tersebut gagal menghasilkan terobosan signifikan untuk menghentikan perang Ukraina.

"Ada beberapa kemajuan, meski belum sepenuhnya tercapai," kata Trump saat itu.

Meski upaya damai mandek, Putin justru memperkuat hubungan dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam forum Organisasi Kerja Sama Shanghai di Beijing pekan lalu.

Lewat unggahan di X, Trump menyebut hubungannya dengan Modi tetap baik. "Modi adalah teman yang sangat baik. Saya yakin tidak akan ada kesulitan untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang sukses," tulis Trump.

Namun, negosiasi Washington dengan Beijing disebut jauh lebih sulit. Kunjungan negosiator perdagangan China, Li Chenggang, ke Washington pada akhir Agustus lalu hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fix! RI-Eropa Kebut Penyelesaian IEU-CEPA Saat Trump Tantrum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular