Muncul Kabar Buruk! PHK Terjadi di Pabrik Spare Part Otomotif RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 September 2025 11:00
Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )
Foto: Tempat onderdil motor di Jakarta yakni daerah Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kampung Melayu Jakarta Timur kini kondisinya tak seramai dahulu. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata )

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah marak terjadi di industri komponen atau spare part otomotif di Indonesia. Kondisi ini tidak lepas dari banyaknya truk impor China yang membanjiri Indonesia.

"Bahkan ada perusahaan yang suplai komponen dump truck pengurangannya karyawan hampir 50%, penyebab karena maraknya import CBU truk tambang." Sekjen Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmat Basuki kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/9/2025).

Mayoritas impor truk China itu masuk ke area pertambangan yang disebut Kementerian Perhubungan tidak memerlukan Sertifikat Registrasi Uji Tipe. Gaikindo memerkirakan jumlah impor truk China yang masuk ke RI hingga akhir tahun nanti mencapai 14 ribu unit.

Selain itu, penjualan mobil di dalam negeri secara umum juga tengah menurun. Akibatnya jumlah PHK pada pabrikan komponen yang menyuplai ke mobil bensin juga tengah terjadi.

Pusat onderdil dan aksesoris motor di Jalan Kebon Jeruk III, Mangga Besar Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)Foto: Pusat onderdil dan aksesoris motor di Jalan Kebon Jeruk III, Mangga Besar Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)
Pusat onderdil dan aksesoris motor di Jalan Kebon Jeruk III, Mangga Besar Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Chandra)

"Beberapa dari anggota GIAMM yang menginfokan ke kami mereka dengan terpaksa mengurangi jumlah karyawan terutama yang suplai ke perusahaan pembuat kendaraan Mobil, yang range-nya antara 3%~23% tergantung dari perusahaan part atau komponen tersebut," sebut Rachmat.

Ia menyebut biang kerok lain terjadinya PK yakni penurunan permintaan pasar domestic terutama kendaraan Mobil dari tahun 2023 hingga sekarang serta maraknya import CBU (utuh) kendaraan Listrik (BEV/Batery Electric Vehicle). Ketika industri dalam negeri tertekan, pabrikan komponen tidak memiliki opsi lainnya.

"Kebanyakan dari anggota yang melakukan pengurangan karyawan perusahaan PMDN yang belum punya kemampuan ekspor atau hanya mengandalkan suplai dalam negeri," ujar Rachmat.

"Untuk truk import CBUnya segera dihentikan karena kalau truk tidak hanya komponen, namun industri karoseri juga sangat terdampak. Mudah-mudahan dengan cara tersebut industri komponen bisa lebih baik," lanjutnya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru Masuk RI, Mobil Listrik China Ini di Ambang Kebangkrutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular