Internasional

Panas! Kapal Perang Australia-Kanada Dibuntuti China di Selat Taiwan

luc, CNBC Indonesia
08 September 2025 20:00
Lebih dari 10 kapal militer China mendekati zona perbatasan Taiwan sejauh 24 mil laut (44,4 kilometer) pada Selasa (1/4/2025) pagi. Sebagai respons, Taiwan mengerahkan kapal perangnya sendiri untuk menghadapi pergerakan tersebut. (Tangkapan Layar Video Reuters/TAIWAN DEFENCE MINISTRY)
Foto: Lebih dari 10 kapal militer China mendekati zona perbatasan Taiwan sejauh 24 mil laut (44,4 kilometer) pada Selasa (1/4/2025) pagi. Sebagai respons, Taiwan mengerahkan kapal perangnya sendiri untuk menghadapi pergerakan tersebut. (Tangkapan Layar Video Reuters/TAIWAN DEFENCE MINISTRY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan kembali meningkat di Selat Taiwan setelah kapal perang Australia dan Kanada dikuntit serta diperingatkan oleh militer China. Beijing menyebut langkah kedua negara Barat itu sebagai bentuk provokasi yang dapat memicu risiko keamanan lebih besar.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menegaskan bahwa kapal perusak rudal berpemandu Australia HMAS Brisbane dan fregat Kanada Ville de Quebec terlibat dalam aksi yang disebut sebagai "ulah pembuat onar dan provokasi".

"Tindakan Kanada dan Australia mengirimkan sinyal yang salah dan meningkatkan risiko keamanan," kata pernyataan PLA, dilansir The Guardian, Senin (8/9/2025).

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Australia mengatakan bahwa HMAS Brisbane melakukan transit rutin bersama fregat Kanada melewati Selat Taiwan pada 6-7 September. "Transit dilakukan sesuai dengan hukum internasional," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa HMAS Brisbane tengah menjalani penempatan Regional Presence Deployment selama empat bulan di kawasan Indo-Pasifik.

"Kapal dan pesawat Australia akan terus menjalankan kebebasan navigasi dan menegakkan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS)," katanya menegaskan.

Dari pihak Kanada, juru bicara militer menolak memberi komentar rinci soal rencana pelayaran kapal yang sedang bertugas. Namun, ia menjelaskan bahwa fregat Ville de Quebec merupakan bagian dari Operation Horizon, sebuah misi untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Menurut pernyataan resmi pemerintah Kanada, Ville de Quebec sebelumnya beroperasi di zona ekonomi eksklusif Filipina, dengan berpartisipasi dalam latihan kebebasan navigasi.

Kementerian Pertahanan Taiwan melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa pihaknya terus memantau aktivitas di Selat Taiwan. "Kami mengerahkan kekuatan udara dan laut yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan stabilitas jalur perairan," kata lembaga itu.

Selat Taiwan sendiri merupakan perairan strategis yang memisahkan China daratan yang dikuasai komunis dengan Taiwan yang menganut demokrasi.

Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk Kanada, Inggris, serta Prancis, kerap melakukan pelayaran rutin melewati Selat Taiwan sekitar sebulan sekali. Mereka berpendapat jalur tersebut adalah perairan internasional, sebuah pandangan yang juga dipegang oleh pemerintah Taiwan.

Namun, Beijing bersikeras bahwa Selat Taiwan adalah bagian dari wilayah teritorial China. Klaim itu secara tegas ditolak oleh Taipei.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Kirim Kapal Perang AS ke Dekat Pantai China, Ini Respons Beijing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular