Sri Mulyani Wanti-Wanti Risiko Inflasi Efek Harga Beras Naik

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
02 September 2025 10:47
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, pada Jumat (22/8).
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan peringatan mengenai risiko kenaikan inflasi didorong oleh harga bahan pokok, yakni beras. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komite IV Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Gubernur BI, Selasa (2/9/2025).

Dia mengungkapkan inflasi nasinal tetap terjaga, di mana headline inflation berada di posisi 2,31% pada Agustus 2025, disusul dengan adanya deflasi pada bulan tersebut.

"Inflasi volatile food bisa dikendalikan meski kita harus tetap waspada terhadap inflasi yang berasal dari pangan terutama beras," kata Sri Mulyani.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2025 tercatat deflasi 0,08%. Secara tahunan atau year on year, inflasi terjadi 2,31%.

Komoditas yang mendorong deflasi adalah kelompok makanan minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,29% dan memberi andil deflasi sebesar 0,08%. Terbesar adalah cabai rawit dengan andil 0,07%.

Komoditas lain adalah tarif angkutan udara dengan andil 0,03% dan bensin 0,02%. Sementara itu, yang mengalami inflasi adalah bawang merah dan beras dengan andil masing-masing 0,05% dan 0,03%. Pendorong inflasi lain adalah biaya kuliah atau akademi atau perguruan tinggi, emas perhiasan dan biaya sekolah dasar.

Dari data BPS, harga beras pada Agustus 2025 memang mengalami kenaikan di seluruh level penjualan, mulai dari tingkat penggilingan, grosir, hingga eceran.

Pada bulan lalu, harga beras di tingkat penggilingan sebesar Rp 13.569/kg atau naik 1,87% dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp 13.346/kg.

Pemerintah telah menyalurkan 43.665 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara serentak pada Sabtu (30/8/2025) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

Distribusi berlangsung di ribuan titik di seluruh tanah air dengan pusat kegiatan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Program ini merupakan bagian dari target penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun, tepatnya periode Juli-Desember 2025.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Tiket Pesawat Turun Saat Lebaran, Redam Lonjakan Inflasi Maret

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular