
Tok! Bahlil & Komisi XII DPR Sepakati Asumsi Harga-Lifting Minyak 2026

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi XII DPR RI menyepakati Asumsi Dasar Sektor ESDM Rencana Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.
Adapun, Asumsi Makro yang disepakati tersebut mencakup, besaran Indonesian Crude Price (ICP) yang ditetapkan sebesar US$ 70 per barel.
Kemudian lifting minyak dan gas bumi (migas) sebesar 1.594 ribu Bare Barrels of Oil Equivalent per Day (BOEPD), terdiri dari minyak sebesar 610 ribu Barrel of Oil Per Day (BOPD) dan gas bumi sebesar 984 BOEPD.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pihaknya optimistis target produksi lifting migas yang ditetapkan pada tahun depan akan tercapai. Sekalipun ia mengakui sempat terjadi gangguan akibat kebakaran pipa.
"Insyaallah tercapai. Sekalipun memang sekarang ada gangguan di beberapa pipa, kemudian ada kebakaran di Sumatera, tapi kita lagi melakukan percepatan," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, untuk volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi disepakati sebesar 19,162 juta kiloliter (KL), terdiri dari minyak tanah sebesar 0,526 juta KL, minyak solar sebesar 18,636 juta KL
Lalu volume LPG 3 kg disepakati 8,31 juta metrik ton Kemudian subsidi tetap minyak solar ditetapkan sebesar Rp 1.000 per liter dan subsidi listrik sebesar Rp 101,72 triliun, dan cost recovery sebesar US$ 8,5 miliar.
![]() Komisi XII DPR RI Raker dengan Menteri ESDM RI, Rabu, 27/8 |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hingga Mei 2025, Produksi Minyak RI Masih di Bawah Target
