Sharing Session EV

Aspindo Sebut Pentingnya Kolaborasi Demi Masifkan EV di Sektor Tambang

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
27 August 2025 19:40
Wakil Ketua Umum I Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia, Ahmad Kharis (kiri) menyampaikan paparan dalam acara Sharing Session: The Future EV In Mining Industry di Jakarta, Selasa (26/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Wakil Ketua Umum I Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia, Ahmad Kharis (kiri) menyampaikan paparan dalam acara Sharing Session: The Future EV In Mining Industry di Jakarta, Selasa (26/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) menyatakan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di sektor pertambangan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Wakil Ketua Umum I Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo), Ahmad Kharis mengatakan, mendukung penuh adopsi kendaraan listrik untuk mendukung operasional jasa pertambangan. Aspindo pun bakal berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar kendaraan listrik bisa diimplementasikan secara optimal di kawasan tambang.

Aspindo pun akan meminta PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk memetakan lokasi-lokasi tambang yang memiliki sumber daya listrik. Hal ini untuk memudahkan para pelaku usaha jasa pertambangan dalam mengoperasikan kendaraan listrik, terutama untuk pengisian ulang baterai kendaraan tersebut.

"Kita akan mapping tambang yang umurnya kalau 2 tahun, 3 tahun untuk saya. Saya berharap yang 5 tahun ke atas. Nah, minta tolong juga support nanti dari regulator untuk pastikan bahwa itu aman," kata dia dalam Sharing Session: The Future EV In Mining Industry, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, kolaborasi menjadi kunci agar penerapan kendaraan listrik untuk operasional tambang dapat optimal dan efisien. Ini mengingat, teknologi kendaraan listrik tergolong baru dan para pelaku usaha tambang tetap harus mempertahankan kinerja operasionalnya.

"Nah, efisiensinya gimana? Nanti kita bisa duduk sama-sama kalau ada efisiensi sama customer kita bagi, sama pemerintah dengan efisien. Artinya apa? Kita bisa memberikan keuntungan lebih, dan pajak juga akan lebih bagus itu," ungkap dia.

Aspindo juga harus berkoordinasi dengan pelanggannya yaitu pemilik tambang terkait adopsi kendaraan listrik yang paling cocok untuk sektor tersebut. Pasalnya, kendaraan atau alat berat pertambangan cukup beragam, mulai dari motor grader, dumptruck, excavator, dan lain-lain.

Dari sekian produk kendaraan tersebut, truk dianggap oleh Aspindo sebagai kendaraan tambang yang paling ideal untuk dielektrifikasi. Hal ini dengan mempertimbangkan kemampuan jarak tempuh dan frekuensi pemakaian kendaraan tersebut. Kelebihan truk yang dapat bergerak secara leluasa juga memudahkannya untuk berjalan menuju charging station.

"Kalau charging-nya jauh, kita (truknya) datang. Tapi kalau eskavator enggak bisa datang kejauhan, gitu," tandas dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kembangkan Bisnis EV dengan Australia, Ini Targetnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular