RI Mau Garap Harta Karun Super Langka, Ahli: Harganya Mahal

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
27 August 2025 09:10
logam tanah jarang
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto semakin menunjukkan keseriusannya dalam menggarap harta karun yang diincar dunia berupa mineral strategis, seperti logam tanah jarang (rare earth element/LTJ). Hal ini dapat terlihat ketika kepala negara membentuk lembaga baru bernama Badan Industri Mineral.

Chairman Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengungkapkan bahwa LTJ menjadi mineral yang cukup penting karena mempunyai segudang manfaat. Salah satunya yakni untuk kebutuhan untuk industri pertahanan dan harganya cukup mahal.

"Jadi pengembangan LTJ itu untuk industri pertahanan tapi LTJ kan selain pertahanan kan bisa buat harganya memang mahal," kata Irwandy ditemui di Jakarta, dikutip Rabu (27/8/2025).

Oleh sebab itu, ia pun berharap dengan adanya lembaga baru bernama Badan Industri Mineral, koordinasi antara BRIN dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya.

"Mungkin pemerintah menginginkan ada konsentrasi untuk pengembangan logam tanah jarang mineral kritis dan strategis. Jadi kalau saya lihat yang studinya kan di bawah Minerba kecuali radioaktif itu kan di bawah Batan kalau mereka koordinasi nya bagus akan jadi lebih baik," kata Irwandy.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto sempat menyinggung ketersediaan mineral logam tanah jarang ini. Untuk mendorong itu, bahkan pemerintahannya membentuk Badan Industri Mineral yang dikepalai oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral.

Brian menjelaskan bahwa lembaga baru ini nantinya akan bertugas mengelola mineral-mineral strategis yang berkaitan erat dengan industri pertahanan. Mineral strategis yang dimaksud yakni logam tanah jarang atau rare earth element (LTJ) dan mineral penting lainnya.

"Badan ini nantinya mengelola industri material strategis yang terkait untuk industri pertahanan ya, karena material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa, juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita," ujar Brian saat ditemui di Istana Negara, dikutip Selasa (26/8/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebutkan, bahwa Badan Industri Mineral akan fokus pada penelitian industri yang bisa menciptakan nilai tambah. Seperti misalnya mineral kritis logam tanah jarang yang harganya cukup tinggi.

"Dalam kebijakan ini, kami di hulunya, bahan bakunya itu, nanti untuk logam tanah jarang tidak kami izinkan dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Nanti ada tata kelola sendiri, dan kita tunggu saja aturannya," ungkap Menteri Bahlil usai ditemui di Istana Negara, dikutip Selasa (26/8/2025).

Kementerian ESDM, kata Bahlil, akan menyiapkan bahan baku dari mineral kritis seperti logam tanah jarang tersebut. Kemudian, produk akhirnya akan dikelola oleh Badan Industri Mineral.

"Produk akhirnya nanti di badan industri mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek (Brian Yuliarto)," tegas Bahlil.

Sebagaimana diketahui, logam tanah jarang (LTJ) ini merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk "critical mineral" yang terdiri dari 17 unsur, antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).

Logam tanah jarang ini juga digunakan untuk bahan baku pembuatan alutsista di industri pertahanan.

Beberapa material alutsista menggunakan unsur LTJ sebagai unsur paduan, antara lain material Terfenol-D, paduan tiga logam terdiri dari Terbium (Te), Iron (Fe), dan Dysprosium (Dy) sebagai material per edam gelombang sonar pada teropong bidik senapan malam (TBSM) untuk material optic Yttrium aluminium garnet (YAG) dan lainnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Simpan Harta Karun Langka Incaran Dunia, Ada di 2 Wilayah Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular