
Eksekusi Perintah Penangkapan Berujung Maut, 2 Polisi Tewas Ditembak

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua petugas polisi telah tewas dan yang lainnya terluka setelah penembakan terjadi di sebuah properti di Porepunah, dekat Bright di timur laut Victoria, Australia Selasa (26/8/2025).
Mengutip ABC News, Selasa (26/8/2025), penembak diyakini masih bebas. Sejauh ini, operasi besar yang melibatkan beberapa unit sedang berlangsung dan warga didesak untuk menghindari daerah Porepunah.
"Ini masih merupakan insiden aktif dan kami akan memberikan lebih banyak informasi ketika secara operasional aman untuk melakukannya," kata polisi dalam sebuah pernyataan di X. "Kami meminta orang untuk menghindari daerah itu."
Sumber mengatakan kepada ABC bahwa para petugas melaksanakan surat perintah untuk pelanggaran seksual masa lalu ketika penembakan itu terjadi. Penembak itu juga diidentifikasi sebagai "warga negara yang berdaulat", sebuah gerakan yang penuh dengan keyakinan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga seperti pengadilan tidak sah.
Ambulans Victoria mengatakan paramedis merawat satu orang karena "cedera tubuh bagian bawah yang serius" dan mengangkutnya dengan ambulans udara dalam kondisi stabil.
Perdana Menteri Anthony Albanese dan Perdana Menteri Victoria Jacinta Allan keduanya menyatakan keprihatinan terhadap para petugas yang terlibat. Allan mengatakan dia telah diberi pengarahan oleh Komisaris Kepala Polisi Victoria.
"Petugas kepolisian Victoria, dan semua responden pertama kami, menunjukkan keberanian dan keberanian yang luar biasa setiap hari," katanya.
Asosiasi Kepolisian Federal Australia (AFPA) juga telah menyatakan solidaritas dengan polisi Victoria.
"Laporan mengonfirmasi bahwa satu petugas telah terluka, dan dua lainnya meninggal setelah polisi mengeksekusi surat perintah di sebuah properti pedesaan," katanya dalam sebuah pernyataan.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penembakan Massal Guncang Salon, Korban Jiwa Berjatuhan-Kota Mencekam
