Harga Jagung Naik, Bos Badan Pangan Minta Stok Bulog Bisa Dikeluarkan

Damiana, CNBC Indonesia
26 August 2025 12:55
Harga jagung berfluktuasi, Bapanas turun tangan, Selasa (26/8/2025). (dok. Bapanas)
Foto: Harga jagung berfluktuasi, Bapanas turun tangan, Selasa (26/8/2025). (dok. Bapanas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, fluktuasi harga jagung di tingkat peternak unggas saat ini perlu segera ditangani.

Kata dia, dalam kondisi seperti hari ini, adalah waktu yang tepat menggulirkan stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) ke peternak layer mandiri melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Sebab, imbuh dia, komoditas jagung pakan mempunyai keterkaitan yang erat terhadap kestabilan komoditas pangan lainnya, terutama untuk komoditas telur dan daging ayam.

"Pemerintah tak henti berupaya menjaga kondisi ekuilibrium dalam ekosistem ini. Terlebih, komposisi jagung pakan memegang porsi hampir separuh dalam operasional produksi peternak unggas," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).

Sebelumnya, sambung Arief, jelang panen raya di bulan Februari-Maret 2025, Bapanas telah menugaskan Bulog menyerap jagung produksi dalam negeri.

"Hasil dari serapan itu tentunya disiapkan untuk mengatasi fluktuasi harga jagung di tingkat peternak seperti hari ini. Saat ini stok CJP di Bulog ada sekitar 65 ribu ton yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Arief.

"Jadi, diperlukan adanya program SPHP dan hal ini telah kami ajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Pangan untuk dibahas dan disepakati dalam Rakortas. Dengan SPHP jagung, pemerintah bisa membantu peternak skala kecil untuk memperoleh jagung pakan yang lebih terjangkau," terang Arief.

Dia menjabarkan, SPHP jagung pakan ke peternak layer mandiri pernah dilaksanakan pemerintah melalui Bulog. Realisasinya di 2023 mencapai 27,6 ribu ton dan di 2024 sebanyak 275,5 ribu ton.

Dan, di tahun 2025 ini telah dilaksanakan pula pelepasan stok CJP melalui metode lelang sebanyak 90,8 ribu ton.

"Akan tetapi, setelah usainya panen raya jagung pada Februari dan Maret 2025 ini, harga jagung di tingkat peternak mulai beranjak naik. Per 25 Agustus, secara nasional rerata harga jagung di peternak tercatat berada di Rp6.539 per kilogram (kg) atau 12,74 persen melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen yang Rp5.800 per kg," bebernya.

"Sementara, kondisi rerata harga jagung pipilan kering di tingkat petani cukup positif karena berada tipis di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang Rp5.500 per kg. Per 25 Agustus, rerata jagung pipilan kering berada di Rp5.534 per kg. Jika dibandingkan sebulan sebelumnya dari 25 Agustus, rerata harga kala itu masih berada di Rp4.921 per kg," tambahnya.

Di sisi lain, Arief mengatakan, pengawasan ketat stok jagung pemerintah di lapangan dilakukan bersama Satgas Pangan Polri. Sambil dilakukan penajaman database penerima program SPHP agar semakin tepat sasaran.

"Tugasnya pemerintah itu kalau sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo adalah menjaga kesejahteraan petani dan peternak, serta memastikan masyarakat sebagai konsumen, tidak rugi. Dari hulu sampai hilir harus aman. Jadi kestabilan harga, mulai dari jagung pakan untuk unggas sangat penting diwujudkan," tukas Arief.

"Bersama Satgas Pangan Polri, kami berkomitmen melakukan pengawasan ketersediaan jagung. Tidak boleh ada yang menimbun stok untuk memperoleh keuntungan sepihak. Ini stok jagung pemerintah dalam waktu dekat pun siap digulirkan ke peternak layer mandiri, sehingga pengawasan penting untuk ketepatan sasarannya," pungkasnya.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Soroti Bulog Kuasai Impor Beras, Begini Reaksi Bos Badan Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular