Khamenei Beri Warning Serius ke Trump, Iran Sudah Siap Perang Nuklir?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 August 2025 20:50
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri upacara untuk memperingati Asyura, hari paling suci dalam kalender Muslim Syiah, di Teheran, Iran, 5 Juli 2025. (Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri upacara untuk memperingati Asyura, hari paling suci dalam kalender Muslim Syiah, di Teheran, Iran, 5 Juli 2025. (via REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kembali memberikan pernyataan keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Minggu (25/8/2025). Hal ini dilontarkan saat hubungan Teheran dan Washington kembali memanas soal Gaza dan proyek nuklir Iran.

Dalam sebuah pernyataan dalam akun X-nya, Khamenei menyebut tindakan Trump merupakan bagian dari upaya AS untuk menundukkan Iran. Ia pun menyebutnya sebagai penghinaan berat bagi bangsa, dan bersumpah bahwa Iran akan melawan.

"Pria yang saat ini berkuasa di Amerika telah mengungkapkan tujuan mereka yang sebenarnya. Ia mengatakan konfrontasi mereka dengan Iran adalah karena mereka ingin Iran mematuhi perintah Amerika, artinya, pada kenyataannya, mereka ingin bangsa Iran dan sistem Republik Islam tunduk pada perintah mereka," ujarnya.

Khamenei menepis seruan untuk perundingan langsung dengan Washington sebagai tindakan yang naif, dengan alasan bahwa seruan tersebut mengabaikan konflik yang lebih dalam.

"Ini bukan masalah yang bisa diselesaikan."

Khamenei lebih lanjut menuduh AS mendukung Israel melawan Iran, yang memicu serangan balasan Teheran. Diketahui, serangan ini terkait dengan isu Gaza, di mana Iran membiayai sejumlah milisi di beberapa negara Arab untuk menyerang Israel, yang notabenenya sekutu AS.

"Kami menyerukan langkah-langkah konkret terhadap kejahatan Israel terhadap Palestina. Kami juga memuji kelompok militan Houthi yang berbasis di Yaman sebagai model perlawanan," tandasnya.

Iran terjebak dalam kebuntuan dengan AS dan negara-negara Barat mengenai masa depan program pengayaan nuklirnya. Ketegangan meningkat dan diplomasi terhenti menyusul serangan udara AS dan Israel terhadap situs nuklir Iran pada bulan Juni, dengan Trump mengancam akan melakukan serangan lebih lanjut jika Iran tidak mengubah arahnya.

Sejauh ini, pemerintahan Trump telah menargetkan perusahaan dan kapal minyak Iran, memperketat jerat ekonomi dengan sanksi sebelum dan sesudah perundingan nuklir. Ini pada akhirnya digagalkan oleh serangan Israel terhadap Iran dan pengeboman AS berikutnya terhadap fasilitas nuklir utamanya.

Di sisi lain, Teheran mengatakan militernya berada dalam kondisi siaga tinggi di tengah kekhawatiran akan lebih banyak serangan di bawah gencatan senjata yang rapuh dengan Israel.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Ancam Khamenei: Kami Tahu Anda Sembunyi di Mana, Tapi...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular