Prabowo Bentuk Badan Industri Mineral, Bahlil Ungkap Fungsinya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
25 August 2025 15:05
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (11/8/2025).
Foto: Emir Yanwardhana

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara perihal pembentukan Badan Industri Mineral oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Intinya, lembaga tersebut akan fokus pada penelitian industri untuk menciptakan nilai tambah.

Bahlil mengungkapkan, Badan Industri Mineral akan fokus dalam penelitian yang bisa menciptakan nilai tambah. Seperti misalnya mineral kritis mineral Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth element yang harganya cukup tinggi.

"Dalam kebijakan ini, kami di hulunya, bahan bakunya itu, nanti untuk logam tanah jarang tidak kami izinkan dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Nanti ada tata kelola sendiri, dan kita tunggu saja aturannya," ungkap Menteri Bahlil usai ditemui di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Kementerian ESDM, kata Bahlil, akan menyiapkan bahan baku dari mineral kritis seperti logam tanah jarang tersebut. Kemudian, produk akhirnya akan dikelola oleh Badan Industri Mineral.

"Produk akhirnya nanti di badan industri mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek (Brian Yuliarto)," tegas Bahlil.

Hari ini, Presiden Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral. Pelantikan itu digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Dasar hukum pengangkatan Brian sebagai kepala lembaga tersebut adalah Keputusan Presiden Nomor 77P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Brian menerangkan, bahwa Badan Industri Mineral akan mengelola material-material strategis terkait dengan industri pertahanan.

"Material strategi ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita," terang Brian Yuliarto saat ditemui di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Adapun mineral strategis yang dimaksud adalah logam mineral tanah jarang, mineral radio aktif dan mineral strategis lainnya. Yang terang, kata Brian, menjalankan fungsi sebagai Kepala Badan Industri Mineral tidak akan mengganggu jabatannya sebagai Menristek.

"Karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait mineral logam tanah jarang diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri," tegas Brian.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdana! Prabowo Resmikan Proyek Minyak Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular