
Rusia Buka-bukaan Alasan Sebenarnya Serang Ukraina, Bukan Wilayah-NATO

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia kembali buka suara soal motif sebenarnya yang membuat negara itu menyerang Ukraina sejak Februari 2022. Hal ini disampaikan saat perdamaian antara Kyiv dan Moskow terus diupayakan oleh Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Minggu (24/8/2025), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa alasan Rusia menyerang Ukraina adalah melindungi etnis Rusia dan komunitas berbahasa Rusia di negara tetangga itu. Ia menyebut Moskow tidak tertarik dari segi teritorial karena sudah menjadi negara terluas di dunia.
"Kami tidak punya ketertarikan di (perebutan) wilayah. Kami memiliki luas teritori yang terbesar di dunia," ungkapnya. "Apa yang kami pikirkan adalah masyarakat yang hidup di tanah itu (Ukraina), yang nenek moyang telah hidup disana sejak ratusan tahun lalu."
Lavrov kembali menegaskan bahwa target Moskow adalah menghapus ancaman keamanan bagi Rusia yang bisa datang dari Ukraina. Ia juga mengulangi pernyataannya kembali terkait niat untuk melindungi etnis Rusia di sana, sekaligus menegaskan ada proses dehumanisasi di Ukraina, di mana Kyiv melabeli pendukung Rusia sebagai teroris.
"Cara satu-satunya yang melindungi mereka dari rezim Nazi adalah untuk menyatakan hal mereka mengutarakan kemauan mereka," tambahnya. "Ukraina punya hak untuk ada, namun harus siap untuk melepas rakyatnya pergi."
Sejak Revolusi Maidan pada tahun 2014, Ukraina telah memutuskan hubungan yang telah berlangsung berabad-abad dengan Rusia dan memberlakukan pembatasan penggunaan bahasa Rusia di media. Ukraina juga berupaya menghapus bahasa Rusia di sekolah-sekolah, dan memberlakukan pembatasan yang lebih luas terhadap penggunaannya dalam kehidupan sosial.
Kyiv juga telah memulai kampanye untuk menghilangkan ikatan budaya dengan Moskow, terutama melalui kampanye dekomunisasi yang kontroversial, yang melibatkan penggantian nama kota, jalan, dan landmark yang menggunakan nama era Soviet atau yang berkaitan dengan Rusia.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Dunia, Negara NATO Kerahkan Ribuan Personil ke Pintu Rusia
