Internasional

Awas! Produk Unggulan RI Terancam Kena Tarif Baru Trump

tfa, CNBC Indonesia
25 August 2025 06:30
Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif baru terhadap impor furnitur yang akan berlaku pada akhir tahun ini. Kebijakan tersebut berpotensi memukul produk furnitur asal Indonesia, yang selama ini menjadi salah satu pemasok utama ke pasar Amerika.

"Dalam 50 hari ke depan, investigasi akan selesai. Furnitur yang datang dari negara lain ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif dengan besaran yang belum ditentukan," tulis Trump di platform Truth Social, Jumat (23/8/2025).

"Ini akan membawa kembali bisnis furnitur ke Carolina Utara, Carolina Selatan, Michigan, dan berbagai negara bagian di seluruh Amerika Serikat," tambah Trump.

Pengumuman Trump langsung mengguncang pasar. Saham perusahaan furnitur dan perlengkapan rumah tangga terkemuka, termasuk Wayfair, RH (Restoration Hardware), dan Williams-Sonoma, anjlok dalam perdagangan setelah jam kerja.

Wayfair, yang mengimpor sebagian besar produknya, menjadi salah satu yang paling terpukul. Sebaliknya, saham La-Z-Boy, yang memproduksi sebagian besar furniturnya di dalam negeri, justru menguat.

Trump selama ini dikenal mendorong kebijakan proteksionis. Ia sebelumnya telah memberlakukan tarif tinggi pada mobil, baja, dan aluminium, serta bea masuk serupa untuk tembaga, farmasi, dan semikonduktor impor. Namun hingga kini, belum jelas apakah tarif furnitur akan berlaku menyeluruh atau hanya ditargetkan pada negara tertentu.

Rencana tarif baru muncul di tengah kondisi sulit bagi industri furnitur global. Di AS, permintaan furnitur telah menurun lebih dari setahun terakhir akibat pasar perumahan yang lesu dan tingginya suku bunga.

Dengan inflasi yang masih tinggi, konsumen juga lebih selektif dalam membelanjakan pendapatan mereka, membuat penjualan produk rumah tangga seperti sofa, meja makan, dan dekorasi rumah ikut tertekan.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Serangan Tarif Baru Sektor Teknologi & Farmasi-Emas Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular