Internasional

Bos Teroris Ini Tewas Dirudal, Sudah Bunuh 40.000 Orang

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 August 2025 20:50
FILE - In this Monday, June 4, 2018 file photo, Nigeriens and third-country migrants head towards Libya from Agadez, Niger. Algeria’s deadly expulsions of migrants into the Sahara Desert have nearly ground to a halt after widespread condemnation and the abrupt firing of two of its top security officials. Officials with the UN’s International Organization for Migration said the expulsions to the desert border Algeria shares with Niger and Mali had all but ended since The Associated Press reported more than 13,000 people had been dropped there since May 2017, including women and children.(AP Photo/Jerome Delay, File)
Foto: AP/Jerome Delay

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Niger pada Kamis (21/8/2025) mengumumkan bahwa mereka telah menewaskan seorang pemimpin kelompok Boko Haram, Bakura Doro, di cekungan Danau Chad, yang merupakan perbatasan antara Niger, Nigeria, Chad, dan Kamerun. Ia tewas dalam sebuah "operasi terarah" di sebuah pulau di wilayah Diffa, tenggara Niger, pekan lalu.

Dalam pernyataannya, tentara Niger menyebut bahwa Bakura menjadi sasaran jet tempur pada dini hari 15 Agustus. Mereka menjulukinya sebagai pemimpin yang sangat ditakuti dari kelompok tersebut.

"Sangat dini hari pada 15 Agustus, sebuah pesawat tempur angkatan udara melancarkan tiga serangan terarah dan berturut-turut pada posisi yang biasa ditempati Bakura di Shilawa," tambah pernyataan itu.

Bakura, yang nama aslinya adalah Ibrahim Mahamadu, dikatakan berusia sekitar 40 tahun dan berasal dari Nigeria. Ia bergabung dengan Boko Haram lebih dari 13 tahun lalu.

Bakura memimpin kelompok pecahan yang setia kepada mantan pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, dan menolak bergabung dengan faksi rivalnya, Islamic State West Africa Province (ISWAP), sehingga pindah ke pulau-pulau di sisi Danau Chad di wilayah Niger bersama para pejuangnya.

Pemberontakan Boko Haram melawan pemerintah untuk mendirikan kekhalifahan Islam di timur laut Nigeria dimulai pada tahun 2009. Hingga saat ini, konflik tersebut telah menewaskan sekitar 40.000 orang dan memaksa lebih dari dua juta orang untuk meninggalkan rumah mereka.

Konflik yang sengit ini juga telah meluas ke perbatasan Nigeria, dengan Niger mengalami serangan pertamanya dari kelompok ini di Bosso, di tepi danau pada tahun 2015.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Sepakat Gencatan Senjata, Klaim Sudah 'Puas' Bombardir Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular