Internasional

Bos Nuklir Rusia Buka-bukaan Ada Ancaman Kolosal, Perang Baru Dimulai?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 August 2025 21:30
Sistem rudal balistik antarbenua Yars Rusia melaju di sepanjang jalan selama latihan di lokasi yang dirahasiakan di Rusia, dalam gambar diam yang diambil dari rekaman selebaran yang dirilis pada 5 Juli 2024. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Foto: Sistem rudal balistik antarbenua Yars Rusia melaju di sepanjang jalan selama latihan di lokasi yang dirahasiakan di Rusia, dalam gambar diam yang diambil dari rekaman selebaran yang dirilis pada 5 Juli 2024. (via REUTERS/Russian Defence Ministry)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Energi Atom Rusia (Rosatom) Alexey Likhachev memperingatkan bahwa Rusia menghadapi "ancaman kolosal" sehingga harus terus memperkuat persenjataan nuklirnya.

"Dalam situasi geopolitik saat ini, ini adalah masa ancaman kolosal terhadap eksistensi negara kita," ujar Likhachev pada Kamis (21/8/2025), dikutip kantor berita RIA Novosti.

Menurutnya, senjata nuklir menjadi benteng terakhir kedaulatan Rusia.

"Perisai nuklir, yang juga merupakan pedang, adalah jaminan kedaulatan kita. Hari ini kita memahami bahwa perisai nuklir di tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan," tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan nuklir antara Rusia dan aliansi pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS), sejak Moskow menginvasi Ukraina.

Rusia diketahui memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir gencar memodernisasi armadanya, termasuk dengan rudal hipersonik yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan Barat.

Di sisi lain, Washington juga memperkuat sistem pertahanan rudalnya. AS tengah mengembangkan perisai pertahanan berbasis ruang angkasa, yang oleh mantan Presiden Donald Trump dijuluki "Kubah Emas".

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Lobi-Lobi Investasi Pembangkit Nuklir di RI, Ini Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular