Internasional

Maaf Perang Rusia-Ukraina Belum Kelar, Zelensky Uji Rudal Maut 3000 Km

sef, CNBC Indonesia
21 August 2025 18:30
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara selama pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Eropa di tengah negosiasi untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 18 Agustus 2025. (REUTERS/Alexander Drago)
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (REUTERS/Alexander Drago)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina telah menguji rudal jelajah jarak jauh, Flamingo, yang dapat mencapai target pada jarak 3.000 kilometer. Ia bahkan mengatakan produksi massal dapat dimulai pada Februari.

"Rudal tersebut telah menjalani uji coba yang sukses," ujarnya kepada wartawan dalam komentar yang dirilis pada hari Kamis (21/8/2025), dimuat AFP.

"Saat ini, ini adalah rudal kami yang paling sukses, dapat terbang sejauh 3.000 kilometer, yang merupakan hal yang signifikan," tambahnya.

Pernyataan ini dibuat beberapa hari setelah ia bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keduanya tampak mesra di Washington, setelah pertemuan yang berujung saling kecam di Februari.

Dalam pertemuan itu diharapkan bakal ada pembicaraan lebih lanjut, yang mempertemukan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, guna perdamaian Kyiv dan Moskow. Namun hingga kini belum ada respons lagi dari Kremlin.

"Kami ingin... jaminan keamanan dalam 7-10 hari. Dan berdasarkan pemahaman tersebut, kami akan mengadakan pertemuan trilateral, juga dengan Presiden AS Donald Trump," kata Zelensky menekankan mau bertemu Putin dengan jaminan keamanan dari sekutu.

"Swiss, Austria... kami setuju... Bagi kami, Turki adalah negara NATO dan bagian dari Eropa. Dan kami tidak menentang," tambahnya seraya menyebut tempat yang memungkinkan.

Zelensky juga mengatakan bahwa pasukan Putin kini masih terus menyerang negaranya. Di Zaporizhzhia, tambahnya, "musuh sedang memperkuat diri".

"Kita dapat melihat bahwa mereka terus memindahkan sebagian pasukan mereka dari arah Kursk ke Zaporizhzhia," kata Zelensky lagi.

Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung sejak 2022. Semalam, Rusia meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Ukraina, dalam rentetan serangan terbesar sejak pertengahan Juli, menewaskan satu orang dan melukai banyak lainnya.

Para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan tersebut menunjukkan Rusia tidak serius dengan kesepakatan damai meskipun ada upaya diplomatik intensif AS dalam beberapa hari terakhir. Rusia, dikatakan, bersikap seolah mereka tidak tertarik pada perdamaian.

"Tadi malam, Ukraina menjadi sasaran serangan gabungan skala besar: drone, rudal jelajah dan balistik, bahkan senjata hipersonik," tambah Perdana Menteri Ukraina (PM) Yulia Svyrydenko, dalam sebuah unggahan di media sosial.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 574 drone dan 40 rudal. Unit pertahanan udara menembak jatuh 546 drone dan 31 rudal.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanpa Trump, Tim Putin-Zelensky Bakal Empat Mata di Turki

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular