
Pabrik Baru BYD-VinFast Benar Pakai Lahan Pertanian? Ini Kata Menperin

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, lahan pabrik BYD dan VinFast yang berada di Subang sudah bebas dari masalah, termasuk dari lahan pertanian.
"Sebetulnya ngga begitu ceritanya (di atas lahan pertanian), mereka itu statusnya udah kawasan industri," kata Agus Gumiwang menjawab pertanyaan CNBC Indonesia usai Annual Indonesia Green Industry Summit 2025 2nd (AIGIS) di JCC, Rabu (20/8/2025).
Karenanya BYD dan VinFast sudah bisa membangun pabriknya di tempat yang sudah ditentukan tersebut.
"Kalau mereka udah memiliki status kawasan industri, artinya mereka sudah tidak punya masalah lagi," sebut Agus Gumiwang.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan menyebut sebagian lahan yang akan digunakan masuk dalam peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), sehingga pemerintah meminta penggantian lahan sawah baru tiga kali lipat dari luasan yang terdampak.
"Karena ini kita akan dorong investor, investasi agar terbuka lapangan kerja demi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat terbuka lapangan kerja. Akan diterima lapangan kerja, itu kurang lebih 33 ribu orang. Ini kita harus dorong cepat, Insyaallah di Kementerian Pertanian, kami akan melakukan kecepatan bila perlu membentuk tim khusus," kata Amran saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (13/8/2025).
Dalam kesempatan sama, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan, meski dalam peta tata ruang lokasi pabrik masih tercatat sebagai LP2B, faktanya lahan sawah di lokasi tersebut sudah tidak ada.
Untuk itu, pemerintah daerah mengusulkan penyelarasan data dan penyediaan lahan pengganti sawah baru yang jumlahnya tiga kali lipat dari luasan LP2B yang terdampak.
"Tadi saya mengatakan, saya mendapat rekomendasi strategi adalah mengganti tiga kali lipat. Jadi kalau ada areal LP2B (terpakai) 200 hektare, maka nanti disiapkan 600 hektare sawah baru. Dan kalau 70 hektare, berarti 3 kali lipatnya 210 hektare sawah baru," kata Dedi, saat memberi keterangan bersama dengan Mentan Amran Sulaiman.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Preman Ormas Meresahkan, Ganggu Pembangunan Pabrik BYD di Subang