Bos Badan Pangan Ingatkan Pengusaha Syarat Jual Beras Curah, Minta Ini

Damiana, CNBC Indonesia
20 August 2025 11:50
Suasana warung sembako di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Foto: Suasana warung sembako di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyoroti perdagangan beras kemasan dan cuarah. Kata dia, kemasan beras berdampak pada harga. Dan, konsumen harus memahami peran penting kemasan dan label yang memuat informasi mengenai produk/ beras yang dikemas.

Lanjut dia, transformasi perberasan nasional sedang dimulai dengan penegakan ketaatan standar mutu beras yang beredar di pasar. Agar masyarakat sebagai konsumen terlindungi dan tidak semakin dirugikan.

"Hari ini yang harus diperbaiki adalah orang yang memproduksi beras yang dalam packaging (kemasan), itu harus sesuai dengan packaging-nya. Kalau mau jual beras yang curah, yang tidak ada packaging-nya, tapi harus disesuaikan sama mutunya, silakan saja," kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (20/8/2025).

"Karena salah satu komponen harga dari beras yang di-packaging adalah di kemasannya. Jadi harganya memang bisa lebih murah. Misalnya Rp14.900 berarti harganya mungkin bisa jadi Rp14.500-14.600 dengan tanpa packaging. Masyarakat sebagai konsumen perlu paham bahwa packaging dan label itu juga penting terhadap suatu produk," terangnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras, yang diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2024:

Zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi):

• Beras Premium: Rp 14.900 per kg
• Beras Medium: Rp 12.500 per kg

Zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan):

• Beras Premium: Rp 15.400 per kg
• Beras Medium: Rp 13.100 per kg

Zona 3 (Maluku dan Papua):

• Beras Premium: Rp 15.800 per kg
• Beras Medium: Rp 13.500 per kg

Sementara secara nasional, HET beras premium diatur seharga Rp 14.900 per kg, sedangkan beras medium mencapai Rp 12.500 per kg.

Ingatkan Pengusaha Terus Isi Beras ke Pasar

Di sisi lain, Arief meminta penggiling padi tetap memproduksi beras dan menyuplai ke pasar tradisional dan pasar modern dengan tetap menepati syarat mutu seperti yang tertera pada label kemasan

Kata dia, pemerintah menjamin dan melindungi pelaku usaha yang taat aturan, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan.

"Pemerintah mengajak penggilingan padi dan pengusaha beras tidak ada yang melakukan penarikan atau menahan stok yang ada. Tetap saja menjual secara konsisten, tapi harganya harus sesuai dengan syarat mutu dan ketentuan yang berlaku. Seperti kata Bapak Menko Pangan, kalau tidak melanggar dan taat aturan, pemerintah pasti melindungi," tegasnya.

Di saat bersamaan, lanjut dia, intervensi pasar lewat distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dilakukan. Dengan menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) dari gudang Perum Bulog. Ditambah, penyaluran bantuan pangan berupa beras 10 kg kepada 18,27 juta keluarga penerima manfaat.

"SPHP beras dan bantuan pangan beras, diharapkan dapat menjadi faktor peredam fluktuasi harga beras di pasaran. SPHP merupakan penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk memberikan masyarakat luas berupa beras medium dengan harga yang terjangkau. Untuk periode Juli-Desember total 1,3 juta ton," papar Arief.

Disebutkan, realisasi SPHP beras periode Juli-Desember 2025, per 19 Agustus mencapai 38,8 ribu ton.

Sementara, sebut Arief, untuk realisasi penyaluran bantuan pangan beras, per 19 Agustus telah berada di level 93,77% atau sebanyak 342,7 ribu ton dari total target 365,5 ribu. Telah tersalurkan kepada 17.138.808 Penerima Bantuan Pangan (PBP) dari total target penerima sebanyak 18.277.083 PBP.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Dunia Ambles, RI Bakal Ikutan Turun? Ini Kata Bos Bapanas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular