Internasional

China Genjot Produksi Senjata Nuklir, Persiapan Serang Taiwan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 August 2025 07:40
A new type 094A Jin-class nuclear submarine Long March 10 of the Chinese People's Liberation Army (PLA) Navy participates in a naval parade to commemorate the 70th anniversary of the founding of China's PLA Navy in the sea near Qingdao in eastern China's Shandong province, Tuesday, April 23, 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)
Foto: Kapal selam nuklir China (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - China telah memulai peningkatan pesat dan berkelanjutan dalam ukuran dan kemampuan kekuatan nuklirnya. Hal ini terjadi saat Beijing dilaporkan sedang bersiap melakukan serangan untuk mengambil alih Taiwan.

Mengutip laporan Reuters, Selasa (19/8/2025), Bulletin of the Atomic Scientists mengatakan China memperluas dan memodernisasi stok persenjataannya lebih cepat daripada kekuatan bersenjata nuklir lainnya dan telah mengumpulkan sekitar 600 hulu ledak. Beijing saat ini juga membangun sekitar 350 silo rudal baru.

"Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), memiliki sekitar 712 peluncur untuk rudal darat, tetapi tidak semuanya diperuntukkan untuk senjata nuklir. Dari peluncur tersebut, 462 dapat diisi dengan rudal yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat," katanya.

"Banyak peluncur PLA diperuntukkan bagi rudal jarak pendek yang ditujukan untuk menyerang target regional, tetapi sebagian besar tidak diperuntukkan untuk serangan nuklir."

Laporan ini sendiri sejalan dengan laporan Panglima Komando Strategis AS, Jenderal Anthony Cotton, kepada Kongres Amerika Serikat Maret lalu. Ia mengungkapkan bahwa arahan Presiden China Xi Jinping adalah bagaimana China siap merebut Taiwan pada tahun 2027 dan mendorong peningkatan senjata nuklir yang dapat diluncurkan dari darat, udara, dan laut.

"Beijing juga kemungkinan akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir terlebih dahulu jika kekalahan militer konvensional di Taiwan sangat mengancam kelangsungan hidup rezim Komunis," ujar laporan Pentagon.

Dalam laporannya, Pentagon memperkirakan bahwa PLA akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir operasional pada tahun 2030, karena berupaya membangun kekuatan yang lebih besar mulai dari rudal serang presisi hasil rendah hingga rudal balistik antarbenua dengan dampak ledakan multi-megaton.

Menanggapi laporan ini, Kementerian Pertahanan China mengatakan pihaknya menentang "segala upaya untuk membesar-besarkan apa yang disebut 'ancaman nuklir China' dalam upaya untuk mencemarkan nama baik Beijing dan dengan sengaja menyesatkan masyarakat internasional."

"Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilancarkan. China strategi nuklir untuk membela diri dan menerapkan kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu," tuturnya.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus China Hadang Taiwan: Putuskan Internet hingga Bangun Blokade

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular