Digitalisasi & Konektivitas Internet Perkuat Program Pemerintah

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
16 August 2025 11:02
Menara BTS Bakti di Oepoli, Kab Kupang NTT
Foto: Maesaroh

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Economist Bank Permata (BNLI) Josua Pardede menilai digitalisasi dan konektivitas internet bisa menjadi faktor penggali yang signifikan untuk memperbesar dampak ekonomi dari berbagai program yang dijalankan pemerintah, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).

Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi program prioritas utama yang dicanangkan pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Program ini dinilai Josua paling cepat terasa sebagai stimulus permintaan jangka pendek dan dukungan pada rantai pasok lokal. Sehingga butuh dukungan teknologi digital dalam mendukung kelancaran program.

"Dari sisi efisiensi dan akurasi implementasi, platform digital bisa memudahkan manajemen rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan pangan lokal hingga distribusi ke sekolah atau komunitas," ungkap dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/8/2025).

Josua menilai program MBG sejalan dengan mandat mendorong ekonomi mikro-kecil agar semakin berdaya serta menekankan standar gizi dan higienitas, sehingga dibutuhkan pengawasan dan evaluasi agar outcome sesuai target. Dengan skala ini, efek permintaan bisa berarti, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kedalaman lokalisasi pengadaan, kualitas dapur/operasional, serta integrasi dengan edukasi gizi.

"Di sisi lain, skalanya yang besar menuntut tata kelola, desain implementasi, dan ruang fiskal yang sangat disiplin agar dampak bersihnya ke ekonomi tetap positif dan berkelanjutan," pungkasnya.

Selain itu, konektivitas internet yang luas juga memungkinkan integrasi program ini dengan ekosistem digital lokal, misalnya pembayaran non-tunai untuk pemasok, marketplace khusus UMKM pangan, atau aplikasi pelaporan langsung dari lapangan.

Hal Ini dinilainya bukan hanya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tapi juga membuka peluang usaha baru berbasis digital, sehingga menciptakan efek pengganda di sektor teknologi dan jasa pendukung.

Dengan infrastruktur internet yang memadai, desa-desa atau wilayah terpencil yang menjadi titik pengadaan dan distribusi bisa masuk lebih cepat ke rantai pasok nasional. Kondisi tersebut membantu mendorong integrasi ekonomi wilayah, memperluas basis produksi, dan pada akhirnya memperkuat sektor tradable seperti agroindustri.

"Namun, manfaat ini akan optimal jika pemerintah menempatkan digitalisasi sebagai bagian dari desain program sejak awal, bukan sekadar pelengkap. Artinya, harus ada investasi paralel di literasi digital, perangkat, dan jaringan, sehingga setiap pelaku dari petani, pelaku UMKM, sekolah, hingga instansi pengelola bisa benar-benar memanfaatkannya. Tanpa itu, digitalisasi hanya akan efektif di wilayah perkotaan atau daerah yang sudah terhubung baik, dan gap dampak antarwilayah justru bisa melebar," pungkas Josua.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Gizi Nasional, program MBG telah menyentuh 20 juta penerima manfaat dari target yang dicanangkan pemerintah di 2025 sebanyak 82,9 juta.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) sebagai salah satu lembaga pemerintah yang memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mengatur ekosistem ekonomi digital berkomitmen memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya untuk siswa sekolah dasar hingga menengah, hingga dapat menyasar ke daerah yang membutuhkan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, bahkan sempat mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan mendorong sinergi antara platform digital dengan ekosistem Kemkomdigi.

"Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan," tegas Meutya Hafid beberapa waktu lalu.

Menurutnya program ini bukan hanya bermanfaat bagi pemenuhan gizi anak sekolah, namun juga bagi ekosistem yang ikut mendukung. Apalagi pemerintah melibatkan UMKM dalam penyiapan makanan.

Dukungan lain juga dilakukan Kemkomdigi terhadap Kopdes Merah Putih. Pada Kopdes Merah Puti, Kemkomdigi membangun fondasi koperasi modern berbasis data dan infrastruktur konektivitas. Kemkomdigi juga memberikan pelatihan digital berjenjang bagi pengelola koperasi desa.

"Pendampingan ini berjalan kolaboratif bersama komunitas digital lokal dan dinas komunikasi daerah agar sesuai kebutuhan tiap desa," papar Meutya.

Selain itu Kemkomdigi juga memastikan ketersediaan jaringan digital yang andal dan merata di wilayah prioritas Kopdes Merah Putih. Di Kabupaten Klaten misalnya, semua 379 desa dan 26 kecamatan sudah terhubung jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP).

Bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop). Kemkomdigi mengintegrasikan platform pelatihan digital milik Kemkomdigi, Digitalent Academy, dengan aplikasi milik koperasi yang sedang dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan data anggota, transaksi nontunai, dan monitoring kinerja koperasi secara real time.

"Kami tidak hanya fokus pada pelatihan, tapi juga pada pembangunan ekosistem digital yang memudahkan pengelolaan koperasi secara modern dan partisipatif," rinci Meutya.

Di bidang kesehatan, Kemkomdigi memastikan infrastruktur konektivitas menjadi fondasi utama pelaksanaan program kesehatan nasional yang menyasar lebih dari 53 juta peserta didik di 282.317 sekolah dari Sabang hingga Merauke.

Sementara di bidang pendidikan Kemkomdigi memastikan ketersediaan akses internet untuk proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat. Upaya ini merupakan wujud komitmen pemerintah menghadirkan pendidikan yang setara dan terhubung secara digital sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Bertepatan dengan HUT ke-80 RI, upaya yang telah dilakukan tersebut menjadi bukti nyata yang telah dilakukan Kemkomdigi hingga saat ini dalam mendorong kemerdekaan digital ke seluruh wilayah Indonesia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! ParagonCorp Beri Sertifikasi Halal dan Pelatihan ke UMKM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular