
Pakistan Tiba-Tiba Bangun Komando Roket, Mau Perang Lagi dengan India?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakistan mengumumkan pembentukan kekuatan militer baru untuk mengawasi kapabilitas misil negara itu. Hal ini terjadi konflik terburuk dalam beberapa dekade dengan rival bebuyutannya, India.
Saat memberikan pidato dalam upacara Hari Kemerdekaan di Islamabad, Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengumumkan pembentukan Komando Pasukan Roket. Upacara tersebut dihadiri oleh para pejabat militer senior pada Rabu malam.
"Pasukan ini akan dilengkapi dengan teknologi modern dan mampu menyerang musuh dari segala arah," kata Sharif dalam upacara tersebut. Konflik mematikan dengan India pada bulan Mei menjadi topik utama dalam pidato-pidato resmi dan pertunjukan militer, dikutip AFP, Kamis (14/8/2025).
"Ini akan meningkatkan kapabilitas perang konvensional kita," katanya, seraya memuji kinerja militer.
Pakistan dan India terlibat dalam konflik sengit selama empat hari pada Mei lalu, yang menewaskan lebih dari 70 orang dari kedua belah pihak akibat tembakan misil, drone, dan artileri. Ini merupakan bentrokan terburuk antara dua negara bersenjata nuklir itu sejak tahun 1999.
Pakistan memiliki kapabilitas misil yang canggih, beberapa di antaranya dikerahkan pada bulan Mei bersama dengan jet tempur J-10C Vigorous Dragon dan JF-17 Thunder.
Pemerintah Islamabad juga meningkatkan kapabilitas militernya setelah konflik tersebut, dengan menaikkan anggaran pertahanan sebesar 20% dalam anggaran saat ini yang disahkan pada bulan Juni. Mereka juga mengumumkan bahwa mereka sedang berdiskusi untuk mengakuisisi 40 jet tempur China baru dan sistem pertahanan udara baru.
"Setelah konflik baru-baru ini, tujuannya tentu saja untuk lebih memperkuat kapabilitas militer Pakistan, dan ini adalah bagian dari proses itu," kata analis pertahanan Talat Masood, seorang mantan jenderal.
Konflik Mei dipicu oleh serangan mematikan terhadap turis di Kashmir yang dikuasai India sebulan sebelumnya, yang dituduh dilakukan oleh Islamabad. Pakistan membantah tuduhan itu.
Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari kekuasaan Inggris pada tahun 1947. Keduanya mengklaim seluruh wilayah tersebut dan telah berperang dua kali serta beberapa kali terlibat konflik memperebutkan kendalinya.
(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakistan Terancam 'Malapetaka', India Setop Pasokan Air
