RI Kaya Nikel, Batu Bara-Emas, Begini Posisinya di Dunia

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 August 2025 13:30
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa Indonesia menduduki posisi teratas sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia juga memiliki posisi strategis di berbagai komoditas mineral lainnya seperti batu bara, tembaga, bauksit, dan timah.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa kekayaan sumber daya mineral dan batu bara ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah mendorong hilirisasi. Pasalnya, penjualan bahan mentah hanya memberikan nilai ekonomi yang sangat rendah.

"Kalau kita tingkatkan nilai tambahnya di dalam negeri, nilai tambahnya bisa 10, bisa 20, bahkan bisa ratusan kali lipat. Dengan ada nilai tambah ini, juga akan ada kegiatan ekonomi yang secara keseluruhan akan dibangun dalam bentuk satu ekosistem terhadap nilai tambah itu sendiri," kata Yuliot dalam sambutan pada Wisuda Diploma Tiga ke-4 Tahun Akademik 2024/2025 sekaligus perayaan Dies Natalis ke-6 PEP Bandung di Jawa Barat, dikutip Kamis, (14/8/2025).

Lebih lanjut, Yuliot mengungkapkan, dari komoditas yang ada, Indonesia memiliki cadangan bauksit terbesar ke 4 di dunia, kemudian cadangan tembaga terbesar ke 9, emas peringkat ke 4, timah peringkat pertama, dan batu bara peringkat ke 6.

Sementara, dari sisi produksi, Indonesia menempati peringkat pertama dunia untuk nikel dan timah, peringkat ke 3 untuk batu bara, peringkat ke 6 untuk bauksit dan tembaga, serta peringkat ke 8 untuk emas.

"Kalau seluruh potensi ini kita manfaatkan di dalam negeri, itu justru rantai pasok untuk industri di dalam negeri itu bisa kita tingkatkan," katanya.

Data Cadangan Minerba RI

Lantas, berapa sebenarnya besaran cadangan mineral dan batu bara RI? Simak datanya sebagai berikut, mengutip data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025:

1. Batu Bara

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan batu bara RI per tahun 2024 mencapai 31,95 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.

Artinya, apabila produksi batu bara nasional per tahun rata-rata dipukul 700 juta ton, maka sisa umur cadangan batu bara nasional hanya sampai 45 tahun.

2. Nikel

Kemudian untuk nikel, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih nikel per tahun 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.

Artinya, apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel RI diperkirakan hanya sampai 34 tahun.

3. Timah

Selanjutnya untuk timah, berdasarkan data tersebut, total cadangan bijih timah per tahun 2024 tercatat sebesar 6,430 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,292 miliar ton.

4. Bauksit

Kemudian untuk bauksit, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih Bauksit per tahun 2024 tercatat sebesar 2,865 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,010 miliar ton.

Artinya, dengan asumsi produksi bijih bauksit rata-rata per tahun dipatok 8,362 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih bauksit tinggal 343 tahun.

5. Tembaga

Berikutnya tembaga, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih tembaga per tahun 2024 tercatat sebesar 2,857 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,075 miliar ton.

Artinya, dengan asumsi produksi bijih tembaga rata-rata per tahun dipatok 108 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih tembaga diperkirakan hanya 26 tahun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Royalti Batu Bara Cs Diotak-Atik, ESDM: Win-Win Bagi Pelaku Usaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular