Intenasional

Zelensky Kepepet!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 August 2025 21:05
Anggota militer terlihat di samping sistem rudal balistik antarbenua Yars selama, yang disebut Kementerian Pertahanan Rusia, rencana latihan Pasukan Rudal Strategis di Republik Mari El, Rusia, dalam gambar diam dari video yang dirilis 23 Juli 2024. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Foto: Anggota militer terlihat di samping sistem rudal balistik antarbenua Yars selama, yang disebut Kementerian Pertahanan Rusia, rencana latihan Pasukan Rudal Strategis di Republik Mari El, Rusia, dalam gambar diam dari video yang dirilis 23 Juli 2024. (via REUTERS/Russian Defence Ministry)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia semakin menunjukan kemajuan di medan perang Ukraina. Terbaru, Moskow berhasil mengambil alih posisi yang besar dalam medan perang dengan tetangganya.

Menurut analisis AFP terhadap data dari Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di AS, tentara Rusia melakukan pergerakan maju 24 jam terbesar ke wilayah Ukraina dalam lebih dari setahun pada hari Selasa (13/8/2025).

Tentara Rusia merebut atau mengklaim 110 kilometer persegi (42,5 mil persegi) pada 12 Agustus dibandingkan hari sebelumnya. Ini adalah pergerakan terbesar sejak akhir Mei 2024.

Perang besar antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022 lalu saat Moskow melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pihaknya berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.


Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, Moskow biasanya membutuhkan lima atau enam hari untuk maju dengan kecepatan seperti itu. Meski begitu, kemajuan Rusia telah dipercepat dalam beberapa minggu terakhir.

Kemajuan ini juga dibantu keberadaan pasukan Korea Utara (Korut) yang mengirimkan pasukannya untuk membantu Moskow. Pyongyang juga memasok senjata untuk operasi militer Rusia di Ukraina dan kedua negara menandatangani pakta pertahanan bersama tahun lalu ketika Putin mengunjungi negara terpencil tersebut.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Donald Trump dan Vladimir Putin, dijadwalkan bertemu di Alaska pada hari Jumat. Trump diduga akan menekan Putin agar mau menghentikan serangannya ke Ukraina.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Ukraina Belum Usai, Kyiv Kena Teror Serangan Misil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular