Gak Cuma Mineral, Rusia Diam-Diam Minat Tambang Batu Bara RI

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
08 August 2025 19:50
Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa perusahaan asal Rusia melirik potensi mineral dan batu bara (minerba) Indonesia. Perusahaan tersebut berminat untuk melakukan eksplorasi sektor minerba dalam negeri.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan Rusia. Sayang, Tri tidak menyebutkan secara gamblang perusahaan apa yang dimaksud.

"Oh iya, (perusahaan) Rusia. Berminat untuk eksplorasi saja," ungkap Tri, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Jumat (8/8/2025).

Potensi yang dilirik seperti nikel, emas, hingga batu bara. Perusahaan asal Negeri Beruang Merah tersebut, menurut Tri, sudah menanyakan peluang eksplorasi di Tanah Air.

"Any mineral. Jadi cuma peluang saja, nanya peluang. Nikel oke, batu bara oke, emas oke, kan nanya boleh," jelas Tri.

Data Cadangan

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, dengan pemutakhiran pada Desember 2024, berikut data cadangan minerba RI:

Batu Bara

Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan batu bara RI per tahun 2024 mencapai 31,95 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.

Artinya, apabila produksi batu bara nasional per tahun rata-rata dipukul 700 juta ton, maka sisa umur cadangan batu bara nasional hanya sampai 45 tahun.

Nikel

Kemudian untuk nikel, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih nikel per tahun 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.

Artinya, apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel RI diperkirakan hanya sampai 34 tahun.

Timah

Selanjutnya untuk timah, berdasarkan data tersebut, total cadangan bijih timah per tahun 2024 tercatat sebesar 6,430 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,292 miliar ton.

Bauksit

Kemudian untuk bauksit, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih bauksit per tahun 2024 tercatat sebesar 2,865 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,010 miliar ton.

Artinya, dengan asumsi produksi bijih bauksit rata-rata per tahun dipatok 8,362 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih bauksit tinggal 343 tahun.

Tembaga

Berikutnya tembaga, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih tembaga per tahun 2024 tercatat sebesar 2,857 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,075 miliar ton.

Artinya, dengan asumsi produksi bijih tembaga rata-rata per tahun dipatok 108 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih Tembaga diperkirakan hanya 26 tahun.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rusia-Ukraina Saling Serang Fasilitas Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular