
Israel Siap Ambil Alih Gaza Sepenuhnya, PBB Respons Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volker Türk, mengeluarkan kecaman keras terhadap rencana Israel untuk mengambil alih kekuasaan militer penuh atas Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (8/8/2025), Türk menyebut bahwa rencana tersebut hanya akan memperparah penderitaan rakyat Palestina dan harus dihentikan segera.
"Berdasarkan seluruh bukti sejauh ini, eskalasi lebih lanjut ini hanya akan mengakibatkan pengusiran massal secara paksa, lebih banyak pembunuhan, penderitaan yang tak tertahankan, kehancuran yang tidak masuk akal, dan kejahatan kebiadaban," tegas Türk, sebagaimana dilansir Reuters.
Ia menyatakan bahwa rencana Israel itu bertentangan langsung dengan keputusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) yang sebelumnya telah memerintahkan agar Israel segera mengakhiri pendudukannya atas wilayah Palestina.
Rencana tersebut juga, lanjutnya, bertolak belakang dengan komitmen terhadap solusi dua negara yang telah disepakati secara internasional serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
"Alih-alih memperparah perang ini, Pemerintah Israel seharusnya mengerahkan seluruh upayanya untuk menyelamatkan nyawa warga sipil di Gaza dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir secara penuh dan tanpa hambatan," kata Türk.
"Para sandera harus segera dan tanpa syarat dibebaskan oleh kelompok bersenjata Palestina."
Komentar pedas dari pejabat tinggi PBB ini muncul menyusul persetujuan kabinet politik dan keamanan Israel pada Jumat dini hari, yang mengadopsi rencana pengambilalihan militer terhadap Kota Gaza.
Persetujuan ini menandai perluasan lebih lanjut operasi militer Israel, bahkan di tengah meningkatnya kritik dari komunitas internasional dan dalam negeri terkait perang yang telah berlangsung hampir dua tahun dan menelan banyak korban sipil.
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah mengumumkan niat negaranya untuk mengambil kendali militer atas seluruh Jalur Gaza.
"Israel berniat untuk menguasai secara militer seluruh Gaza Strip," ujarnya, yang memperkuat sinyal bahwa operasi darat besar-besaran akan terus berlanjut.
Sejak serangan militer Israel dimulai, ribuan warga sipil Gaza telah menjadi korban, sementara fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah turut hancur. Krisis kemanusiaan di wilayah tersebut terus memburuk akibat blokade yang menghambat pengiriman bantuan vital seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.
PBB dan berbagai organisasi hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa agresi berkepanjangan Israel di Gaza dapat mengarah pada pelanggaran serius hukum internasional dan berpotensi dikategorikan sebagai kejahatan perang.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Houthi Siap Menggila Lagi, Bakal Kembali Serang Kapal di Laut Merah
