Internasional

Malapetaka Dahsyat Hantam Eropa, Prancis Dilanda Kebakaran Terbesar

luc, CNBC Indonesia
07 August 2025 11:20
Trees burn during a wildfire near in Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, southern France, August 6, 2025. REUTERS/Abdul Saboor
Foto: REUTERS/SABOOR ABDUL

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran hutan dan lahan terbesar dalam hampir delapan dekade terakhir melanda Prancis bagian selatan, memaksa ribuan orang mengungsi, menghancurkan puluhan rumah, dan menewaskan setidaknya satu orang.

Api yang berkobar di wilayah Aude telah melahap area lebih luas dari kota Paris hanya dalam beberapa hari terakhir, menjadikannya bencana kebakaran tunggal terbesar di Prancis sejak 1949.

Korban jiwa tercatat di desa Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, sekitar 30 kilometer dari kota Perpignan. Di desa tersebut, api menjalar cepat ke permukiman dan hutan, menyebabkan sedikitnya 25 rumah hangus terbakar dan memaksa warga serta wisatawan menyelamatkan diri. Banyak ruas jalan utama pun ditutup.

"Ini adalah bencana dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou, saat meninjau lokasi kebakaran di Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, dilansir Reuters, Kamis (7/8/2025).

Menurut Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, hingga Rabu, api telah membakar lebih dari 15.000 hektare lahan - angka yang menyamai total luas kebakaran hutan tahunan di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

"Ini adalah kebakaran tunggal terbesar yang pernah terjadi di Prancis sejak 1949," ujarnya.

Kebakaran dilaporkan bergerak sangat cepat hingga tidak memberikan waktu bagi warga untuk bersiap. Seorang turis asal Belanda, Renate Koot, menceritakan pengalaman mencekamnya saat berlibur bersama pasangan di Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse.

"Satu saat kami sedang menelepon anak-anak kami sambil berkata, 'Lihat, ada api!'. Lalu, tiba-tiba kami harus melompat ke mobil dan pergi, sambil berdoa agar selamat. Kami tidak sempat membawa apa pun," kata Koot. "Kami selamat. Secara ajaib."

Issa Medina, turis asal Spanyol, juga mengungkapkan keterkejutannya. "Ini sungguh tidak bisa dipercaya. Ini adalah bencana," ujarnya, dengan latar belakang suara mobil pemadam kebakaran yang meraung-raung di kejauhan.

Ribuan Rumah Kehilangan Listrik

Otoritas setempat menyebutkan bahwa api "bergerak sangat cepat", dan sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk mencoba mengendalikan kobaran api. Sekitar 2.500 rumah di sekitar area terdampak juga dilaporkan mengalami pemadaman listrik.

Juru bicara pemadam kebakaran, Eric Brocardi, mengatakan kepada radio RTL bahwa kecepatan api mencapai 5,5 kilometer per jam, membuat operasi pemadaman menjadi sangat sulit.

Otoritas setempat jugfa memperingatkan bahwa angin bisa berubah arah sewaktu-waktu, yang berpotensi memperumit upaya pemadaman lebih lanjut. Para ilmuwan juga mengingatkan bahwa wilayah Mediterania, termasuk Prancis selatan, semakin rentan terhadap kebakaran akibat musim panas yang lebih panas dan lebih kering.

"Karena perubahan iklim, risiko kebakaran hutan diperkirakan akan meningkat selama musim panas, bahkan bisa meluas hingga musim gugur dan semi, serta menjalar ke barat daya, tengah, dan utara Prancis," ujar Serge Zaka, analis iklim dan pertanian.

Kebakaran di Spanyol dan Portugal

Sementara itu, negara tetangga Prancis seperti Spanyol dan Portugal juga tengah bergulat dengan suhu tinggi ekstrem yang memperburuk risiko kebakaran.

Spanyol mengalami gelombang panas berkepanjangan sejak Minggu, dan diperkirakan akan berlangsung hingga pekan depan, dengan suhu mencapai 43 derajat Celsius di beberapa wilayah.

Kondisi ini telah memicu sejumlah kebakaran hutan, termasuk di resor kitesurfing Tarifa di Spanyol selatan, yang diyakini bermula dari kebakaran karavan di sebuah area perkemahan.

"Angin kencang hingga 50 km/jam dan suhu tinggi menyebabkan beberapa bagian kebakaran yang sudah padam kembali menyala," ujar Antonio Sanz, Menteri Dalam Negeri untuk pemerintah daerah Andalusia.

Di Portugal, lebih dari 42.000 hektare lahan telah terbakar sejak awal tahun - menjadikannya area terdampak kebakaran terbesar sejak 2022 dan delapan kali lipat lebih luas dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lebih dari separuh area itu terbakar dalam dua minggu terakhir akibat gelombang panas.

Pada Rabu dini hari, petugas pemadam berhasil mengendalikan kebakaran besar yang berkobar sejak Sabtu dekat kota Vila Real di utara Portugal, di mana suhu telah mencapai 40 derajat Celsius sepanjang minggu.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Terbakar! Gelombang Panas Picu 'Neraka' di Spanyol hingga Italia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular