Internasional

'Demam Emas' Melanda Arab, Warga Serbu Sungai Efrat Demi Harta Karun

tfa, CNBC Indonesia
07 August 2025 06:26
Foto udara menunjukkan kondisi Sungai Efrat terkini yang semakin mengering. (AFP/DELIL SOULEIMAN)
Foto: (AFP/DELIL SOULEIMAN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena langka terjadi di Suriah. Ratusan warga di pedesaan Raqqa menyerbu bantaran Sungai Efrat untuk mencari emas mentah setelah munculnya gundukan tanah berkilau di dasar sungai yang mengering.

Fenomena ini muncul dua hari lalu dan dengan cepat berubah menjadi "demam emas". Warga mendirikan tenda darurat dan menggali tanah secara mandiri, siang dan malam, dengan peralatan seadanya.

"Awalnya hanya rasa penasaran, tapi sekarang semua orang ikut mencari. Ini seperti mimpi," ujar salah satu warga kepada media lokal Shafaq News, Selasa (5/8/2025).

Aktivitas ini ikut menggerakkan ekonomi mikro setempat. Harga peralatan tambang bekas melonjak tajam, sementara calo informal bermunculan di desa-desa terdekat untuk memenuhi permintaan para pencari emas.

Namun, belum ada regulasi resmi atau pengawasan dari otoritas lokal. Para penambang bergerak tanpa izin, dan hal ini berisiko terhadap keselamatan maupun kelestarian lingkungan.

Khaled al-Shammari, seorang insinyur geologi, mengingatkan masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa tanah berkilau itu mengandung emas.

"Sedimen berkilau bisa saja berasal dari mineral lain. Hanya analisis geologi yang bisa memastikan kandungan emasnya," tegasnya kepada Shafaq News.

Hadis Nabi Muhammad SAW

Meski belum ada bukti ilmiah, tak sedikit warga yang mengaitkan peristiwa ini dengan hadis Nabi Muhammad SAW tentang "gunung emas di Sungai Efrat" yang akan muncul menjelang Hari Kiamat.

Asaad al-Hamdani, cendekiawan Islam, mengonfirmasi keaslian hadis tersebut dalam tradisi Sunni, namun mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan menafsirkan.

"Kita perlu pendekatan ilmiah dan teologis yang mendalam sebelum menghubungkan fenomena alam dengan eskatologi agama," ujarnya.

Sungai Efrat yang mengalir melalui Turki, Suriah, dan Irak telah menjadi sumber kehidupan sejak zaman Mesopotamia. Namun, penurunan debit air dalam beberapa tahun terakhir, akibat pembangunan bendungan dan perubahan iklim, memicu kekeringan dan perselisihan antarnegara terkait hak atas air.

Apakah wilayah tersebut benar-benar menyimpan emas masih menjadi tanda tanya besar. Namun di tengah krisis ekonomi dan harapan akan perubahan nasib, banyak warga tetap menggali, percaya bahwa harta karun mungkin tersembunyi di dasar sungai yang mulai mengering.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Saudara Masih Acak-Acak Negara Muslim, 16 Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular