Prabowo: Geopolitik & Geoekonomi Rumit, Singgung Perang Hingga Trump

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 August 2025 14:31
Presiden memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025). (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025). (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menilai situasi geopolitik dan geoekonomi penuh dengan kerumitan. Penilaian itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

"Saudara-saudara, waktu kita mulai pemerintahan kita 20 Oktober, situasi geopolitik dan geoekonomi tidak serumit sekarang," ujarnya.



Menurut Prabowo, Indonesia menghadapi dampak perang dan konflik di sejumlah kawasan. Mulai dari Ukraina, Palestina, Lebanon, dan Suriah.

"Yang begitu dahsyat, yang memakan korban begitu banyak di depan mata seluruh dunia. Perempuan, anak-anak kecil, puluhan ribu dibantai," kata Prabowo.

Kepala negara turut menyoroti konflik Israel vs Iran dan India vs Pakistan. Di ASEAN, ada pula konflik di Myanmar yang masih terus berjalan.

"Dan tidak kelihatan arah untuk menyelesaikan secara damai, walaupun kita akan dukung ASEAN terus untuk berperan mencari solusi damai di tetangga kita," ujar Prabowo.

"Belum lagi kita lihat sekarang muncul lagi konflik bersenjata antara sesama anggota ASEAN, Kamboja dan Thailand," lanjutnya.

Belum lagi, menurut Prabowo, Indonesia menghadapi ketidakpastian geoekonomi yang ditimbulkan oleh tarif yang dipasang oleh Amerika Serikat.

"Kita menghadapinya dengan tenang. Saya terima kasih dengan tim ekonomi kita, saya terima kasih saudara-saudara bekerja dengan tim sebagai tim yang baik," kata Prabowo.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Yudhoyono Institute Ulas Geopolitik Global Pasca-Kebijakan Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular