Internasional

Kapal China Dekati Gerbang AS, Tetangga RI Terjun Menghalau

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 August 2025 20:50
Sebuah kapal penjaga pantai China bertabrakan dengan kapal pemerintah Filipina di dekat terumbu karang yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (Tangkapan Layar Video/REUTERS)
Foto: Sebuah kapal penjaga pantai China bertabrakan dengan kapal pemerintah Filipina di dekat terumbu karang yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (Tangkapan Layar Video/REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Filipina mengirimkan pesawat penjaga pantai selama akhir pekan untuk mencegat kapal penelitian China saat memasuki kembali zona maritim negara itu setelah misi panjang di sebelah Timur Guam. Hal ini terjadi saat Manila dan Washington, selaku pemilik wilayah Guam, mengalami ketegangan dengan Beijing.

Data pelacakan kapal yang dirilis oleh penjaga pantai Filipina dan dikonfirmasi oleh Newsweek menunjukkan kapal, Xiang Yang Hong 05, menghabiskan lebih dari lima minggu beroperasi di dekat wilayah AS sebelum kembali ke Filipina.

Kepala Penjaga Pantai Filipina, Ronnie Gil Gavan, memerintahkan sebuah pesawat Filipina untuk melakukan patroli kewaspadaan wilayah maritim pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas keberadaan Xiang Yang Hong 05 di lepas pantai timur laut Provinsi Cagayan.

"Kapal itu ditantang oleh pesawat PCG (Penjaga Pantai Filipina) tetapi tidak merespons," kata Tarriela.

Xiang Yang Hong 05, yang digambarkan Tarriela sebagai bekas kapal kargo, merupakan bagian dari keluarga kapal riset Xiang Yang Hong yang kehadirannya telah menambah ketegangan di zona maritim negara-negara tetangga Tiongkok.

Kapal ini merupakan salah satu dari tiga kapal China lainnya, termasuk Xiang Yang Hong 10, Bei Diao 996 berlambung ganda, dan Zhuhai Yun, sebuah kapal riset oseanografi yang juga berfungsi sebagai kapal induk drone otonom, yang dilacak Filipina di ZEE-nya minggu lalu.

Menurut data pelacakan kapal historis, berdasarkan teknologi satelit, Xiang Yang Hong 05 berangkat dari kota Guangzhou di barat daya China pada tanggal 5 Juni. Dari tanggal 14 Juni hingga 24 Juli, kapal tersebut berlayar bolak-balik tepat di sebelah timur ZEE AS di sekitar Guam dalam "pola mesin pemotong rumput" yang umumnya dikaitkan dengan pemetaan dasar laut.

Guam, rumah bagi beberapa pangkalan militer utama AS, terletak di dalam apa yang disebut rantai pulau kedua-busur strategis yang membentang dari Kepulauan Ogasawara Jepang hingga Palau dan sebagian Mikronesia. Washington menganggap wilayah ini sebagai garis pertahanan kedua yang krusial jika terjadi konflik dengan China.

Sementara itu, menanggapi situasi ini, Juru bicara Kedutaan Besar China di Filipina mengatakan Manila hanya terus melakukan langkah-langkah yang mendistorsi Beijing untuk menciptakan situasi yang tegang.

"Pada akhirnya, alasan beberapa pejabat Filipina berulang kali membuat pernyataan yang mendistorsi dan menyerang posisi China, kemungkinan besar, adalah upaya untuk meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan menyesatkan masyarakat internasional," tutur juru bicara itu.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: China Kerahkan Kapal Perang, Kelilingi Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular