Respons Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Misbakhun Wanti-Wanti Soal Ini!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 August 2025 10:10
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun merespons pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12%. Menurutnya, capaian tersebut merupakan kembalinya kepercayaan publik terhadap perekonomian RI.

"Bagi saya itu adalah sinyal kembalinya kepercayaan publik, kembalinya kepercayaan pasar, kembalinya kepercayaan investasi asing kepada kinerja ekonomi Indonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/8).

Misbakhun mengungkapkan, capaian tersebut merupakan hasil upaya yang dilakukan oleh menteri-menteri ekonomi dalam mengarahkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang prorakyat. "Mulai kelihatan hasilnya dalam statistik angka-angka di mana 5,12% itu tumbuh sangat signifikan setelah periode kuartal pertama itu di 4,87 persen," sebutnya.

Ia menyebut, kebijakan yang prorakyat dapat menurunkan dari biaya tinggi, dan penegakan hukum yang kuat telah meraih kepercayaan publik. Hal itu menciptakan kepercayaan masyarakat bahwa ekonomi mulai bergerak sesuai dengan track dan jalur yang diinginkan oleh para pengambil kebijakan.

"Tentunya ini harus di trend positif menuju angka di atas 5% ini harus dijaga terus karena kita tahu tantangan di kuartal yang ketiga nanti juga tidak lebih mudah dibandingkan tantangan di kuartal yang kedua," ungkapnya.

Meskipun demikian, Misbakhun mengingatkan perekonomian di kuartal ketiga juga perlu didorong melalui lebih banyak ekspansi di dalam belanja dan investasi pemerintah. "Karena periode Juli, Agustus, September itu periode-periode pemerintah mulai merilekskan anggaran," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah sudah mulai banyak melakukan evaluasi dan kajian di kuartal pertama dan kedua. Menurutnya, pemerintah sudah mengetahui cadangan-cadangan kas negara, cadangan APBN yang dikumpulkan dari penerimaan pajak, sehingga pemerintah pada kuartal ketiga akan ekspansif dibandingkan periode-periode sebelumnya.

"Dan saya yakin dengan pemerintah yang lebih ekspansif tentunya memberikan ruang kepada pertumbuhan untuk lebih kuat," ucapnya.

Di sisi lain, terkait dampak dari ekonomi global juga telah menemui titik terang yang mana tarif kebijakan Donald Trump sudah menemui kepastian.

"Pastinya bahwa Indonesia kena 19%, kemudian ada sebagian negara kena 15%, kemudian ada sebagian negara lagi kena 20% dan sebagainya, sehingga isu mengenai ketidakpastian tarif juga bisa kita kondisikan dengan baik, sehingga faktor-faktor ketidakpastian pasar sudah bisa dipastikan oleh para pelaku bisnis," tuturnya.

"Nilai tukar rupiah yang sangat stabil, kemudian inflasi yang stabil juga menjadi salah satu pendorong bahwa kuartal yang akan datang kita boleh menaruh harapan untuk lebih optimis kembali," pungkasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setoran Negara Seret, Defisit APBN 2025 Diramal Tembus 2,7% PDB

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular