Jangan Kaget! Konsumsi Gas Bumi di RI Bakal Meningkat

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
05 August 2025 15:25
TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)
Foto: TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan bahwa penggunaan gas bumi dalam negeri akan mengalami peningkatan. Pasalnya, gas bumi menjadi jembatan dalam proses transisi dari energi fosil ke energi bersih.

Direktur Pembinaan Program Migas KementerianĀ ESDM, Mirza Mahendra menjelaskan bahwa gas bumi memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi sektor industri, transportasi, rumah tangga, jaringan gas (jargas), hingga clean cooking.

"Gas di bauran energi diprediksi akan terus naik. Salah satu alasan gas digunakan sebagai jembatan menuju transisi energi," kata dia dalam diskusi Menata Pasokan Gas Untuk Penguatan Transisi Energi, Selasa (5/8/2025).

Menurut Mirza gas bumi memiliki emisi karbon yang relatif rendah dibandingkan dengan hidrokarbon lainnya. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya gas yang cukup besar dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan energi fosil lainnya.

Oleh sebab itu, ia memandang pemanfaatan gas domestik akan terus meningkat di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor gas dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

"Pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan utilisasi gas untuk domestik dan secara bertahap pengurangan ekspor untuk mencapai ketahanan energi dan kemandirian energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, distribusi gas bumi nasional pada Juni 2025 tercatat sekitar 5.597 BBTUD. Adapun, sektor industri masih menjadi pengguna terbesar gas bumi.

"Porsi tertinggi permintaan gas kita adalah di sektor industri, diikuti oleh ekspor LNG, kemudian industri pupuk, ekspor gas bumi, listrik, LNG domestik, lifting, LPG domestik, jargas, dan terakhir adalah sektor transportasi," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Jalur Langganan Mudik, Pasokan Gas di Palembang Dipastikan Aman

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular