Internasional

'Neraka Bocor' Gulung China, Kota Ini Masuk Siaga Merah

luc, CNBC Indonesia
01 August 2025 15:11
Seseorang melompat dari papan loncat ke Sungai Jialing di tengah peringatan merah suhu panas di Chongqing, Cina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Go Nakamura)
Foto: Seseorang melompat dari papan loncat ke Sungai Jialing di tengah peringatan merah suhu panas di Chongqing, Cina, 31 Juli 2025. (REUTERS/Go Nakamura)

Jakarta, CNBC Indonesia - Suhu Chongqing di China bagian barat daya terus melonjak melebihi 40 derajat Celsius. Kota metropolitan yang dikenal dengan kuliner hotpot pedas dan lanskap futuristiknya ini kembali menyandang julukan "kota tungku api".

Warga pun mulai menunjukkan berbagai cara kreatif untuk mengalihkan perhatian dan mengatasi cuaca ekstrem yang makin sering terjadi.

"Suhu sekarang makin lama makin panas," kata Liu Fengying, seorang warga berusia 60 tahun, dilansir Reuters, Jumat (1/8/2025).

Pada Kamis sore, ketika suhu mencapai puncaknya, Liu memilih untuk berteduh dari terik matahari dengan bermain kartu dan berbagi camilan bersama sekitar 100 pensiunan lain di pintu masuk stasiun subway berpendingin udara.

"Selain ke sini, tidak ada cara lain untuk menghindari panas. Tadi malam, meskipun AC disetel di 17 derajat, tetap terasa panas dan tidak sejuk," ujarnya.

Panas ekstrem yang melanda China belakangan ini telah membebani jaringan listrik nasional. Permintaan listrik melonjak hingga menembus rekor baru lebih dari 1,5 miliar kilowatt, dengan catatan rekor baru terjadi empat kali hanya dalam bulan Juli saja.

Adapun Chongqing, kota berpenduduk hampir 32 juta jiwa, telah mengalami suhu harian di atas 40 derajat Celsius selama sepekan berturut-turut. Akibatnya, pada Kamis pemerintah kota menaikkan peringatan gelombang panas ke tingkat tertinggi, yaitu siaga merah.

Sebanyak 21 dari 38 distrik di kota itu diperkirakan mencatat suhu hingga 43 derajat Celsius, sementara puncaknya diproyeksikan mencapai 44 derajat pada Minggu.

Secara historis, suhu harian di Chongqing jarang melebihi 39 derajat pada Juli, yang sudah tergolong sangat panas menurut standar global. Namun tahun ini, sejak awal Mei, jumlah hari dengan suhu di atas 35 derajat sudah dua kali lipat dari rata-rata tahunan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Asia Rugi Rp 32.600 Triliun Akibat Cuaca Ekstrem Dalam 32 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular