
Momentum RI Cari Jalan Keluar Atasi Polusi Udara

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menilai bahwa, saat ini adalah momentum yang cukup penting dalam rangka mengatasi persoalan polusi udara. Terutama di wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rasio Ridho Sani mengatakan sejak 2023, pembicaraan mengenai kualitas udara terus mengalami peningkatan. Khususnya di kota besar seperti Jakarta.
"Ini menunjukkan komitmen dan momentum besar untuk kita mengatasi persoalan ini. Maka momentum ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," kata Rasio kata Rasio dalam acara Merdeka Polusi CNBC Indonesia, dikutip Kamis (31/7/2025).
Ia menyebut, apabila momentum ini tidak dimanfaatkan secara optimal, maka akan semakin sulit bagi Indonesia untuk mengatasi persoalan ini. Mengingat, keinginan masyarakat, dunia usaha, para praktisi, aktivis lingkungan, dan pemerintah untuk mencari solusi terhadap pencemaran udara semakin hari semakin besar.
"Saya menyampaikan ke teman-teman, dulu sekitar 20 tahun yang lalu, kami memperjuangkan Indonesia bebas bensin bertimbal. Tahun 2001 kita berhasil mengatasi Indonesia bebas bensin bertimbal mulai di Jabodetabek," katanya.
Menurut dia, bensin bertimbal diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan kala itu, bahkan bisa menyebabkan gangguan penurunan IQ anak-anak akibat akumulasi dalam tubuh. Selanjutnya, untuk menciptakan udara yang lebih baik, pada tahun 2022 lantas digagaslah Car Free Day.
Rasio mengatakan bahwa Car Free Day menciptakan gaya hidup baru. Dimana orang-orang mulai jogging dan menggunakan ruang kota untuk aktivitas yang lebih sehat.
"Hari ini saya harapkan kita bisa mengulang keberhasilan untuk mengatasi permasalahan emisi, khususnya berkaitan dengan emisi dari kendaraan bermotor, dari industri, termasuk juga pembakaran terbuka," lanjutnya.
Oleh sebab itu, ia pun mendorong agar ada upaya transisi dari penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Terlebih apabila RI bisa bisa menghadirkan bahan bakar seperti Euro 4, maka Indonesia bisa menurunkan emisi dari kendaraan.
"Euro 4 setara dengan standar Eropa generasi ke-4. Sementara di Eropa sudah generasi ke-6, ke-7. Apa artinya? Kalau kita bisa mendorong bahan bakar ramah lingkungan ini, kita akan bisa menurunkan emisi dan juga kita bisa menghadirkan teknologi-teknologi ramah lingkungan bagi kendaraan kita," tambahnya.
Yang kedua, kami terus juga mendorong agar penurunan emisi dari kegiatan industri. Kami melakukan pengawasan-pengawasan dan juga mendorong industri untuk memasang peralatan-peralatan yang pencemaran mereka lebih baik lagi, termasuk juga menyiapkan sistem pemantau udara yang ada di masing-masing kawasan industri dan industri-industri tersebut.
Langkah ini kita lakukan dan kami sudah bicara dengan banyak pihak juga,agar industri kita bisa mengkonversi batubara dengan gas alam. Ini sedang kita bicarakan bersama-sama. Kalau ini terjadi, industri kita bersih, maka saya meyakinkan daya saing kawasan-kawasan industri kita juga akan lebih baik lagi.
Peran Strategis MIND ID Tekan Emisi
Sementara itu, mendorong penurunan polusi udara, Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID menargetkan pengurangan emisi karbon 6,6 juta ton CO2 ekuivalen sampai 2030 mendatang. Hal itu sebagai salah satu upaya perusahaan untuk menjalankan bisnis tambang secara berkelanjutan.
Direktur Strategi Hilirisasi dan Ekosistem Mineral MIND ID Tedy Badrujaman mengatakan, target pengurangan emisi perusahaan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2025 ini, MIND ID menargetkan pengurangan emisi hingga 163 ribu ton CO2.
Ditargetkan akan terus meningkat mencapai 6,6 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030. "Ini terhadap target Enhanced Nationally Determined Contribution Indonesia di tahun 2030, di mana Grup MIND ID berkomitmen untuk terus menurunkan emisi hingga 6,6 juta ton CO2 ekuivalen pada tahun 2030," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Setidaknya, terdapat tiga aspek yang terus dijalankan oleh MIND ID untuk menjaga lingkungan. Ketiga aspek tersebut adalah pengelolaan air dan udara, dekarbonisasi, serta produksi yang bertanggung jawab.
Khusus pengelolaan air dan udara, perusahaan telah menjalankan pengelolaan air limbah dengan metode konstruktif wetland. "Di unit pertambangan Tanjung Enim, PT Bukit Asam, di antaranya untuk mengelola parameter pH, TSS, COD, maupun BOD," ungkapnya.
Pihaknya juga melakukan sistem pengelolaan air tertutup, salah satunya untuk pencucian bijih timah di Kundur, PT Timah Tbk yang berhasil menghemat hingga 160.000 m³ air per tahun.
Kedua, pihaknya juga melakukan dekarbonisasi yang terbagi menjadi empat fokus utama:
1. Konversi bahan bakar rendah karbon.
2. Efisiensi operasi.
3. Pemanfaatan energi terbarukan dan/atau co-firing serta penggunaan biomassa.
4. Penerapan Renewable Energy Certificate dan skema carbon offset berbasis nature-based solution.
"Konversi Solar ke LNG di baking plant PT Inalum, penggantian coal handling dari ekskavator dan dump truck berbahan bakar solar menjadi bucket wheel excavator bertenaga listrik di PT Bukit Asam, implementasi co-firing biomassa di anak perusahaan PT Aneka Tambang, dan instalasi pembangkit tenaga surya di area pasca tambang PT Timah," tambahnya.
Ketiga, MIND ID menggenjot penurunan timbulan limbah B3 maupun non-B3 secara bertahap sejak tahun 2022. "Pada tahun 2024, tercatat penurunan limbah padat B3 sebesar 15,4% dibanding tahun sebelumnya, serta penurunan limbah padat non-B3 sebesar 3,7% dibanding dengan tahun 2023," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Polusi Udara di Jabodetabek & Kota Besar, KLH Ungkap Biang Keroknya
